Sragen, IDN Times - Tak kurang 30 pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) di Kabupaten Sragen dilatih mengolah berbagai produk pangan berbahan baku kedelai. Pihak Perum Bulog Jawa Tengah yang memfasilitasi kegiatan pelatihan tersebut mengharapkan nantinya menjadi bagian penting dalam strategi pembangunan ekonomi daerah.
30 UMKM Sragen Dilatih Mengolah Pangan Berbahan Baku Kedelai Higienis

Intinya sih...
Bulog tingkatkan teknik pengolahan kedelai yang bersih
Pelaku UMKM juga dilatih HACCP dan GMP
Bulog tegaskan dukung pilar pembangunan ekonomi
1. Bulog tingkatkan teknik pengolahan kedelai yang bersih
Pemimpin Wilayah Bulog Jawa Tengah, Sri Muniati mengatakan, melalui model pelatihan ini, para pelaku UMKM mendapatkan pembekalan peningkatan keterampilan produksi. Hal ini termasuk teknik pengolahan kedelai yang higienis, efisien, sesuai standar, dan berorientasi pada peningkatan kualitas produk.
"Transfer pengetahuan diharapkan mampu meningkatkan kemampuan produksi dan mengurangi tingkat produk gagal, sekaligus memperpanjang daya simpan produk olahan berbasis kedelai," tutur Sri dalam keterangan yang diterima IDN Times, Sabtu (6/12/2025).
2. Pelaku UMKM juga dilatih HACCP dan GMP
Selain peningkatan keterampilan produksi, katanya pelatihan juga menekankan pentingnya keamanan pangan melalui materi Good Manufacturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).
"Peserta diperkenalkan pada proses produksi aman, penggunaan bahan baku berkualitas, serta standar pengemasan untuk mendukung kepercayaan konsumen," tambahnya.
Seluruh pelaku UMKM dibekali materi teknis pengolahan pangan berbasis kedelai Mutu Premium Non GMO serta penguatan manajemen usaha.
3. Bulog tegaskan dukung pilar pembangunan ekonomi
Bulog, menurutnya mengadakan pelatihan bagi UMKM Sragen sebagai bentuk program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Adapun pelatihan pada 3–4 Desember 2025 ini juga bagian dari kontribusi Bulog dalam mendorong pembangunan ekonomi dan penguatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.
Aspek inovasi dan pemasaran juga menjadi perhatian besar dalam kegiatan TJSL ini. Para peserta belajar mengenai diversifikasi produk, tren pasar, strategi branding, kreativitas kemasan, serta pemanfaatan platform digital sebagai sarana penjualan. Materi ini diharapkan mendukung perluasan akses pasar dan peningkatan skala usaha UMKM.
"Kegiatan ini turut membuka akses jaringan pemasok kedelai berkualitas serta peluang kolaborasi berkelanjutan dengan lembaga pemerintah, akademisi, maupun pelaku industri," ungkapnya.
Selain itu, peserta difasilitasi informasi terkait sertifikasi halal, perizinan PIRT/OSS, dan label gizi sebagai bentuk dukungan peningkatan legalitas usaha dan kepercayaan pasar.
Melalui pelaksanaan TJSL Bulog Peduli UMKM, pihaknya menegaskan peran dalam mendukung Pilar Pembangunan Ekonomi dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ia berharap pelatihan ini mampu memberikan dampak nyata berupa peningkatan produktivitas, daya saing, dan kemandirian usaha sehingga mampu memperkuat perekonomian lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sragen.