4 Kunci Sukses Naruna Keramik Salatiga, Ekspor saat COVID-19 Mengganas

Salatiga, IDN Times - Tidak sedikit pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tumbang akibat pandemik COVID-19. Bisnis macet alias berjalan mulus lantaran minim bahkan tidak ada permintaan pasar.
Satu dari mereka yang bertahan adalah Naruna Ceramic. UMKM asal Salatiga, Jawa Tengah berbasis kriya keramik itu memproduksi cangkir, gelas, mug, piring, dan mangkuk berbahan dasar tanah liat. Bagaimana dan apa saja strateginya?
1. Mengubah target pasar
Sang pemilik (owner) UMKM Naruna, Roy Wibisono mengaku bersyukur karena saat COVID-19 mengganas di Tanah Air justru usahanya mampu ekspor ke berbagai negara. Seperti Australia, Inggris, Jerman, Belgia India, Qatar, dan Arab Saudi.
Jebolan Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu mengaku mengubah target pasar dari yang semual berfokus pada Business to Business (B2B) menjadi Business to Customer (B2C)
"Saat (pandemik COVID-19) itu saya mengubah target pasar, dari yang semula ke kafe-kafe, coffeshop, dan resto atau B2B menjadi B2C alias ke personal individu-individu. Paling tidak dengan begitu (penjualan satu atau dua), masih ada pemasukan," kata pria berusia 51 tahun itu kepada IDN Times di Salatiga.