Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi reksadana (pixabay.com/nattanan23)

Intinya sih...

  • Memahami karakteristik dan risiko reksadana sebelum berinvestasi
  • Jumlah dana kelolaan tidak menjamin cocok untuk semua orang
  • Pentingnya membaca prospektus, fund fact sheet, mengukur drawdown, dan rasio Sharpe sebelum memilih reksadana

Memilih reksadana bukan sekadar soal mencari keuntungan, tapi juga tentang memahami kebutuhan dan kemampuan finansial pribadi. Banyak orang tergiur imbal hasil tanpa benar-benar tahu apa yang mereka beli. Padahal, keputusan yang terburu-buru bisa berujung pada kerugian.

Sebelum mulai berinvestasi, ada baiknya memahami bahwa setiap reksadana punya karakteristik dan risiko yang berbeda. Tanpa bekal pengetahuan yang cukup, kamu bisa salah langkah dan kecewa di kemudian hari. Karena itu, penting untuk mengetahui beberapa hal sebelum menentukan pilihan.  Lalu apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan saat memilih reksadana?

1. Jumlah dana kelolaan

ilustrasi dana kelolaan (pexels.com/pixabay)

Jumlah dana kelolaan mencerminkan besarnya kepercayaan investor terhadap suatu reksadana. Semakin besar jumlahnya, biasanya menandakan bahwa produk tersebut cukup diminati dan dianggap memiliki kinerja yang baik. Meski begitu, dana kelolaan yang besar bukan jaminan bahwa reksadana tersebut cocok untuk semua orang.

Investor tetap perlu menyesuaikan pilihan dengan tujuan dan profil risikonya masing-masing. Reksadana dengan AUM kecil pun bisa memiliki performa yang baik jika dikelola secara profesional. Karena itu, jadikan jumlah dana kelolaan sebagai salah satu bahan pertimbangan, bukan penentu utama.

2. Prospektus dan fund fact sheet

ilustrasi membaca prospektus (pexels.com/artem podrez)

Sebelum membeli reksadana, penting untuk membaca prospektus dan fund fact sheet yang disediakan oleh manajer investasi. Dokumen ini berisi informasi lengkap tentang tujuan investasi, strategi pengelolaan, risiko, serta biaya-biaya yang dikenakan. Dengan memahami isi keduanya, kamu bisa mengetahui apa yang sebenarnya kamu beli.

Fund fact sheet biasanya berisi ringkasan performa reksadana dalam periode tertentu dan komposisi portofolionya. Sementara prospektus lebih rinci dan mencakup informasi hukum serta kebijakan investasi. Membaca kedua dokumen ini secara teliti akan membantumu membuat keputusan investasi yang lebih bijak.

3. Drawdown

ilustrasi drawdown (freepik.com/freepik)

Drawdown adalah penurunan nilai investasi dari titik tertinggi ke titik terendah dalam periode tertentu. Indikator ini penting untuk melihat seberapa besar risiko kerugian yang mungkin terjadi pada suatu reksadana. Semakin kecil drawdown-nya, semakin stabil dan defensif kinerja reksadana tersebut.

Memahami drawdown membantu investor mengukur kemampuan mental dan finansial saat menghadapi fluktuasi pasar. Reksadana dengan drawdown tinggi mungkin menawarkan imbal hasil besar, tapi juga berisiko tinggi. Jadi, pastikan drawdown-nya sesuai dengan toleransi risikomu sebelum membeli.

4. Rasio sharpe

ilustrasi penggunaan rasio sharpe (freepik.com/standret)

Rasio Sharpe digunakan untuk mengukur seberapa besar imbal hasil yang diperoleh dibandingkan dengan risiko yang diambil. Semakin tinggi rasio Sharpe, semakin baik kinerja reksadana dalam memberikan keuntungan dengan risiko yang minimal. Ini membantu investor menilai efisiensi manajer investasi dalam mengelola portofolio.

Rasio ini sangat berguna saat membandingkan beberapa reksadana dengan tingkat risiko berbeda. Reksadana dengan return tinggi belum tentu terbaik jika risikonya juga tinggi. Maka dari itu, rasio Sharpe jadi salah satu indikator penting untuk pengambilan keputusan investasi yang lebih cerdas.

5. Lakukan perbandingan

ilustrasi membandingkan reksadana (freepik.com/freepik)

Sebelum memilih reksadana, jangan terpaku hanya pada satu produk saja. Bandingkan beberapa reksadana dari jenis yang sama untuk melihat mana yang paling sesuai dengan tujuan dan profil risikomu. Perbandingan ini bisa mencakup kinerja, biaya, drawdown, dan rasio Sharpe.

Melakukan perbandingan membantu kamu membuat keputusan yang lebih objektif dan terinformasi. Setiap reksadana punya karakteristik berbeda meskipun berada dalam kategori yang sama. Dengan begitu, kamu bisa menemukan pilihan terbaik yang benar-benar cocok untuk kebutuhan investasimu.

Editorial Team