5 Kesalahan saat Ambil KPR Pertama yang Harus Dihindari Pasangan Baru

- Pasangan baru harus menghitung kemampuan finansial sebelum ambil KPR pertama, hindari cicilan lebih dari 30-35% dari penghasilan bulanan dan sisihkan dana darurat.
- Jangan terlalu fokus pada rumah impian, pilih rumah sesuai budget agar tak memaksa isi dompet dan hindari kekecewaan di masa depan.
- Sebelum memutuskan bank untuk KPR, bandingkan harga, suku bunga, biaya admin, dan skema cicilan yang berbeda agar tidak jadi beban keuangan di masa depan.
Buat pasangan baru, punya rumah sendiri adalah impian yang pengen segera terwujud. Setelah resepsi, rasanya bakal lebih bahagia kalau bisa tinggal berdua di rumah sendiri, gak numpang orangtua atau gak ngontrak biar lebih bebas atur dekorasi. Tapi sebelum cari rumah atau ambil KPR pertama, ternyata banyak jebakan yang sering gak disadari pasangan baru.
Karena ini pengalaman pertama, biasanya banyak hal yang harus diperhitungkan. Mulai dari keuangan yang belum siap, asal pilih bank atau lupa cek legalitas rumah, kalau gak diperhitungkan dengan baik semua bisa bikin stres. Nah, biar proses beli rumah gak jadi masalah dalam rumah tangga, yuk kenali lima kesalahan saat ambil KPR pertama yang masih sering dilakukan pasangan baru.
1. Gak menghitung kemampuan finansial

Banyak pasangan yang terlalu semangat cari rumah dan ambil KPR pertama tanpa mengukur kemampuan finansial mereka. Padahal, cicilan KPR pasti dalam jangka panjang, bisa sampai 15–20 tahun. Kalau cuma merasa gaji cukup, itu belum tentu aman.
Coba hitung total penghasilan bersih yang kalian dapat lalu kurangi semua pengeluaran bulanan termasuk cicilan lain. Sebisa mungkin jumlah cicilan KPR gak lebih dari 30–35% dari penghasilan bulanan. Jangan lupa buat sisihkan dana darurat.
2. Terlalu fokus ke rumah impian

Siapa yang gak pengen rumah besar, halaman luas, dekat pusat kota, dan desainnya yang aesthetic. Tapi kenyataannya, budget gak selalu sama dengan impian. Banyak pasangan baru akhirnya memaksa beli rumah di luar kemampuan demi kepuasan.
Lebih baik punya rumah kecil tapi sesuai dengan budget, daripada rumah besar tapi terlalu memaksa isi dompet. Rumah bisa direnovasi kalau nanti udah punya dana, yang penting kamu dan pasangan punya hunian dulu. Kamu gak bakal deg-degan dengan jumlah cicilan tiap bulan.
3. Gak membandingkan harga KPR

Banyak pasangan baru yang asal pilih bank karena gak mau ribet. Padahal, beda bank biasanya punya jumlah bunga, biaya admin, dan skema cicilan yang beda. Sebelum memutuskan bank akan yang kamu gunakan, jangan lupa melakukan riset dan bandingkan dengan beberapa bank yang sesuai dengan kebutuhan.
Sehingga, kamu bisa mendapat penawaran KPR yang paling menguntungkan dan gak jadi beban keuangan di masa depan. Jadi, sebaiknya cari info dan lihat suku bunga, biaya penalti pelunasan, biaya asuransi, dan lainnya. Jangan ragu tanya lebih detail ke marketing bank karena ini cicilan dalam jangka panjang.
4. Lupa perhitungkan biaya tambahan

Pasangan baru kadang hanya fokus dengan nominal cicilan per bulan, padahal biasanya ada banyak biaya lain yang harus dibayar. Seperti uang muka, biaya notaris, asuransi, BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), dan lain-lain. Ditambah biaya renovasi rumah, isian rumah, atau biaya pindahan.
Jadi, gak ada salahnya buat menyiapkan dana buat biaya tambahan ini. Jangan sampai kamu udah bayar DP, tapi keteteran saat bayar biaya yang lain. Kunci nya kamu harus menabung dari jauh-jauh hari.
5. Gak melihat legalitas dan kondisi rumah

Karena buru-buru, banyak pasangan yang langsung ambil rumah tanpa memeriksa dokumen atau kondisi fisik rumah dengan detail. Padahal, masalah legalitas seperti status sertifikat bisa jadi masalah di kemudian hari. Belum lagi kalau ternyata bangunan bocor atau bermasalah.
Jadi, pastikan sertifikat rumah dan dokumen lainnya lengkap dan jelas. Kalau perlu, minta bantuan notaris atau orang yang lebih paham tentang hukum properti. Sebelum deal, cek kondisi rumah secara langsung, jangan hanya lihat dari brosur.
Beli rumah pertama jadi momen spesial, jadi jangan sampai gegabah. Pastikan kamu dan pasangan siap secara finansial dan mental sebelum ambil KPR. Kalau teliti kamu bisa memiliki rumah nyaman dan pikiran tenang.