Startup asal Yogyakarta, Difabike yang menerima dukungan pendanaan dari KINETIK NEX. (Dok. KINETIK NEX)
Direktur New Energy Nexus Indonesia, Diyanto Imam mengatakan, komitmen organisasinya untuk terus mendukung para inovator dan wirausahawan di seluruh Indonesia. Ia meyakini, solusi transisi energi dan iklim harus lahir dari daerah, dengan mengangkat ide, gagasan, dan inovasi berbasis kearifan lokal.
Urgensi inovasi tersebut diperkuat oleh data Joint Research Center–European Commission yang menunjukkan peningkatan emisi gas rumah kaca, konsentrasi gas di atmosfer yang terus naik, serta pemanasan global yang makin mengkhawatirkan. Pada 2024, suhu permukaan bumi bahkan mencapai rekor baru, yaitu 1,6°C di atas rata-rata era pra-industri.
"Kami berupaya memanfaatkan pengetahuan lokal dan menggabungkannya dengan pengalaman (New Energy Nexus Indonesia) enam tahun terakhir untuk terus mendukung perkembangan dan aktivitas nyata para inovator di seluruh Indonesia," ujarnya.
Salah satu penerima pendanaan, Difabike mengaku, dukungan tersebut dapat mempercepat ekspansi usaha mereka, tidak hanya melalui layanan Difaride, tetapi juga pengembangan Difabox dan Difatour untuk memperkuat keberlanjutan bisnis.
"Dukungan ini sangat penting untuk pengembangan layanan kami, sehingga kami dapat mendorong totalitas Difabox dan Difatour. Dengan begitu, kualitas layanan Difaride tetap terjaga dan keberlanjutan Difabike bisa semakin kuat, tentu dengan berbagai terobosan baru," jelas CEO Difabike, Triyono.