Seorang karyawan memposting produk cangkir keramik Naruna Keramik di Salatiga ke media sosial. (IDN TImes/Dhana Kencana)
Pemasaran dan branding dengan pemanfaatan teknologi informasi menjadi faktor utama untuk tetap bisa bertahan hingga masa depan. Kondisi itu yang menjadi alasan kuat ia menggaet 25 orang anak-anak muda untuk mengurusi media sosial khusus branding dan pemasaran produk keramik Naruna.
Hampir semua media sosial dijajaki. Mulai dari Instagram, Facebook, Tiktok, Youtube, Linkedin, dan Whatsapp. Selain itu ikut menyasar sejumlah lokapasar (marketplace), seperti Tokopedia, Shopee, dan Blibli.
Roy menjelaskan, masa depan berbisnis ada di online. Ia mengaku lebih menginvestasikan untuk pemasaran dan branding melalui media sosial dibandingkan harus menyewa atau membeli ruko dengan berjualan konvensional.
"Karena benar-benar tidak perlu modal banyak (jualan di online). Dari satu postingan sekitar 100 ribu view, yang tanya soal keramik Naruna sudah 200 akun atau orang. Itu sudah cukup baik meningkatkan branding. Mungkin mereka akan simpan di bookmark, next pas gajian akan beli. Kan kalau tak kenal (kita) maka tak sayang (produk kita)," tutur pria kelahiran 18 Mei 1972 tersebut.
Dari eksistensi di jagat maya membuat Naruna banyak dilirik untuk mengikuti pameran. Baik skala nasional maupun internasional.
Salah satunya yang bergengsi adalah ajang Brilianpreneur 2022. Bahkan, lnajut Roy, Naruna berhasil menjadi pemenang juara satu Pengusaha Muda BRILiaN pada tahun 2020 berkat bekal kiat bisnis di atas.
Pameran, menurut Roy, ikut menambah jejaring pembeli dan memperluas pasar produk UMKM. Termasuk bermitra dengan perbankan untuk pembinaan UMKM secara berkelanjutan. Baik untuk dukungan finansial atau pelatihan melalui Rumah BUMN BRI.