Salah satu jersey voli Regar sport. (IDN Times/Instagram branch_regarsport)
Untuk modal bisnisnya, Jumariyanto mengaku menggunakan sebuah trik khusus. Yaitu dengan memulai usaha dengan down payment (DP) 50 persen. Ia juga menggadaikan motor kesayangannya ke koperasi BMT demi mendapatkan sokongan tambahan modal.
"Sejujurnya saya malah gak pake modal karena saya masih inget saya beli mesin jahit saya pake motor mega pro saya taruh di BMT. Nilai angsurannya dari D yang diputar setiap akhir bulan. Jadi kalau dibilang modal fresh benar-benar gak ada. Tahun 2014 saya mulai produksi Regar Sport," akunya.
Jumariyanto kemudian meriset daftar produk terlaris dan paling banyak dicari orang di Google. Risetnya akhirnya berbuah manis ketika ia menemukan kostum bola voli menjadi produk yang belum banyak pesaingnya namun punya prospek pasar yang cerah.
"Ada yang bilang kenapa gak bola. Orang-orang bilang di Google kan banyak sekali penggemarnya. Cuman dari analisa riset yang saya lalukan, kostum voli belum banyak pesaingnya. Ternyata benar, pas saya rajin posting di blog dan tahun 2015 produk kostum voli saya masuk ke nomor satu pencarian. Maka setelah itu saya sadari bahwa melangkah pada sesuatu itu jangan tanpa riset, jadi harus dengan riset terlebih dulu," ujarnya.