Semarang, IDN Times - Masa purna seorang atlet kerap digambarkan dengan kehidupan yang penuh kesulitan dan jauh dari merdeka secara finansial. Gambaran tersebut bisa menjadi pemantik semangat atlet muda agar dari sekarang mempersiapkan diri belajar mengelola keuangan untuk mencapai tujuan finansial.
Seperti yang dilakukan pecatur muda Indonesia, Irene Kharisma Sukandar. Atlet berusia 29 tahun ini memiliki cara mengelola keuangan untuk merencanakan masa depannya. Tips-tips itu disampaikan pecatur Indonesia pertama yang gelar Grand Master Internasional Wanita ini pada acara Podcast Do It! Bincang-Bincang tentang Pengelolaan Keuangan dengan tema ‘Muda Juara, Tua Jawara’ di saluran YouTube Manulife Indonesia yang diunggah, Jumat (1/10/2021).
Generasi milenial ini bercerita bahwa kehidupan seorang atlet ini penuh dengan ketidakpastian. Contohnya pada masa pandemik, banyak risiko yang diterima oleh atlet catur, yakni banyak event olahraga dan ditunda dan dibatalkan. Sehingga, tidak ada kesempatan untuk mengikuti pertandingan baik di dalam dan luar negeri.
‘’Bermain catur ini kan harus bertemu dan bertatap muka dengan lawan main, tapi karena pandemik ini praktis satu tahun lebih saya tidak bisa ke luar negeri untuk mengikuti turnamen atau pelatihan. Semua dialihkan ke online, meski bisa dijalankan tapi tetap berbeda sekali jika dilakukan bertatap muka,’’ ungkapnya yang sudah menggeluti catur sejak usia 7 tahun itu.
Kondisi pandemik ini pun juga berdampak pada finansial Irene. Meski masih menerima gaji dari Pelatnas dan Pelatda serta mendapat penghasilan dari menang pertandingan secara daring, tapi hasil itu belum bisa memenuhi kebutuhan rutinnya. Lalu bagaimana Irene bertahan di tengah pandemik dan mengelola keuangan agar bisa mencapai tujuan finansial di masa depan? Berikut 6 tips dari atlet catur perempuan yang baru saja meraih medali perak dalam PON XX Papua 2021 dan Manulife Indonesia.