Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Trans Jateng di Terminal Kutoarjo (commons.wikimedia.org/SATELITBM)
potret Trans Jateng di Terminal Kutoarjo (commons.wikimedia.org/SATELITBM)

Intinya sih...

  • Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Setya Ari Nugraha menekankan pentingnya pemerataan pembangunan ke wilayah barat-selatan provinsi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang merata.

  • Ari menyoroti kurangnya proyek fisik di Banyumas Raya hingga November 2025, mendorong Pemprov untuk segera mengintegrasikan rencana aglomerasi dengan kebijakan strategis daerah.

  • Banyumas Raya ditargetkan jadi simpul ekonomi baru.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyumas, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan pembentukan Aglomerasi Banyumas Raya yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara  sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah selatan Jawa Tengah. 

Langkah itu dinilai strategis untuk mewujudkan pemerataan pembangunan yang tidak lagi berpusat di Semarang dan kawasan utara.

1. Pembangunan jangan terkonsentrasi di utara Jateng

kolase potret Halte Terminal Kutoarjo dan Informasi Rute Trans Jateng Magelang-Puworejo (commons.wikimedia.org/SATELITBM | instagram.com/brttransjateng)

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Setya Ari Nugraha mengatakan, rencana tersebut sebagai momentum penting bagi penguatan ekonomi dan pemerataan pembangunan wilayah barat–selatan provinsi.

“Banyumas Raya memiliki potensi ekonomi dan sumber daya manusia yang besar. Sudah saatnya pembangunan tidak hanya terkonsentrasi di wilayah utara. Aglomerasi ini bisa menjadi pengungkit baru bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, Rabu (26/11/2025). 

2. DPRD Jateng: Kerjasama lintas kabupaten jadi kunci

Wakil Ketua DPRD Jateng Setya Arinugroho saat hadir dalam acara dengan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi. (IDN Times/Dok DPRD Jateng)

Namun, menurut Ari, hingga November 2025 belum tampak adanya proyek fisik yang masif di kawasan Banyumas Raya. Kondisi ini, menurutnya, menjadi catatan penting bagi pemerintah provinsi dan legislatif agar konsep aglomerasi tidak berhenti di tahap wacana.

“Rencana sudah berjalan hampir satu tahun, tapi belum terlihat realisasi konkret di lapangan. Ini harus menjadi perhatian bersama agar semangat aglomerasi tidak hanya berhenti di tataran konsep,” tegasnya.

Legislator dapil Banyumas-Cilacap ini mendorong agar Pemprov segera mengintegrasikan rencana aglomerasi dengan kebijakan strategis daerah, termasuk pembangunan jaringan transportasi, infrastruktur digital, dan kawasan industri berkelanjutan.

“Kerja sama lintas kabupaten menjadi kunci. Aglomerasi hanya akan berhasil bila setiap wilayah punya peran saling melengkapi dari industri, pendidikan, pariwisata,” jelasnya.

3. Banyumas Raya ditargetkan jadi simpul ekonomi baru

Ilustrasi halte BRT Trans Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

Pemprov menargetkan Banyumas Raya menjadi simpul pertumbuhan ekonomi baru yang seimbang dengan Semarang Raya dan Soloraya. Berdasarkan data BPS, kawasan ini dihuni lebih dari 5,7 juta penduduk dan berkontribusi sekitar 14 persen terhadap PDRB Jawa Tengah, dengan potensi utama di sektor pertanian, industri kecil-menengah, dan pariwisata alam.

Setya Ari menambahkan, DPRD Jateng akan terus mengawal agar kebijakan aglomerasi berpihak pada masyarakat lokal dan tidak hanya berorientasi pada investasi besar.

4. Dishub akan gandeng transportasi online dan angkudes

Ilustrasi BRT Trans Semarang. (dok. BLUD Trans Semarang)

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Arief Jatmiko mengatakan, akan menggendeng peusahaan tranportasi online, angkutan kota, maupun angkutan desa untuk mengintegrasikan layanan transportasi tersebut. 

"Sehingga melalui halte yang tersedia, masyarakat tidak bingung melanjutkan perjalanannya,” kata dia usai audiensi dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin. 

Dengan mengintegrasikan layanan tersebut, lanjut dia, masyarakat lebih mudah mengakses transportasi dari dekat rumah mereka. 

"Sehingga masyarakat tidak bingung kalau ingin berangkat dari rumah, ada angkutan terdekat," katanya.

Editorial Team