Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hotel bintang 4. (Dok. PT Angkasa Pura II)

Semarang, IDN Times - Para pengelola hotel berbintang tiga dan bintang empat di sejumlah wilayah Jawa Tengah sedang menawarkan tarif kamarnya dengan harga murah demi menutupi kerugian selama masa pandemik COVID-19. 

1. Tarif hotel diturunkan agar bisa merangsang daya beli warga

Ilustrasi hotel. (Dok. Kemenparekraf/IDN Times)

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jateng, Benk Mintosih mengungkapkan tarif kamar hotel yang saat ini ditawarkan kepada pelanggan jauh lebih murah ketimbang kondisi normal. Tarif kamar hotel diturunkan 20 persen guna merangsang daya beli masyarakat agar tertarik menginap di hotel. 

"Sekarang itu banyak hotel di Jateng yang nawarin tarif menginap di kamarnya dengan sistem harga teman. Mereka sering bilang, berapa pun duit yang kalian punya, kita terima. Soalnya kondisi pandemik membuat hotel-hotel jadi sepi," kata Benk kepada IDN Times, Minggu (27/9/2020).

2. Tarif hotel bintang empat ada yang Rp350 ribu. Hotel bintang tiga tarifnya Rp300 ribu

Ilustrasi hotel (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Benk mengungkapkan berbagai cara saat ini ditempuh oleh pengelola hotel agar mereka dapat eksis. Menurutnya ada sejumlah hotel bintang empat yang semula membanderol tarif kamarnya Rp500 ribu, saat ini harganya diturunkan hingga jadi Rp350 ribu per orang.

Tak cuma itu saja hotel-hotel kelas bintang tiga  juta menawarkan tarif kamarnya dengan harga miring. "Yang hotel bintang tiga, kamarnya ditawar-tawarin dengan harga miring sekitar tiga ratus ribuan. Terus yang bintang empat dari awalnya tarif kamarnya Rp500 ribu. Sekarang jadi Rp350 ribu," urainya.

3. Para pengelola hotel rugi belasan miliar rupiah selama pandemik

Ilustrasi hotel. Myfave.com

Ia menjelaskan selama tujuh bulan pandemik, kini baru ada 40 persen hotel yang mulai berangsur pulih. Ia bilang kerugian yang ditanggung oleh para pengelola hotel sudah mencapai belasan miliar rupiah. 

Ia yang juga menjadi General Manajer Star Hotel memberi contoh bahwa di hotelnya sekarang kerugian ditaksir sebesar Rp10 miliar. Kerugian yang dirasakan ialah pada sewa ruangan ballroom dan sewa kamar hotel. 

"Karena kita ngandelin tamu MICE, dan pas pandemik gak ada tamu yang datang, makanya ballroom kita gak ada yang make. Di hotel saya saja contoh angka kerugiannya Rp10 miliar. Belum lagi hotel lainnya. Palingan angkanya kurang lebih hampir sama," akunya.

4. Sejumlah hotel rutin gelar swab bagi karyawannya

Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Agar masyarakat tetap aman menginap di hotel saat pandemik, pihaknya menuturkan ada sejumlah hotel yang menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya dengan menggelar swab rutin bagi karyawannya. 

"Ada hotel yang rutin mengadakan swab buat karyawannya. Dan itu langkah yang bagus. Ya harapan kita pemerintah ngasih solusi yang pas agar bisnis perhotelan bisa segera pulih selama pandemik," tandasnya. 

Editorial Team