Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250704-WA0055.jpg
Pemilik Susi Air Susi Pudjiastuti, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, Kepala Dishub Jateng Arief Jatmiko berpose di dalam pesawat Susi Air. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Intinya sih...

  • Stasiun Tawang dan Poncol punya jalur integrasi

  • Daop 4 Semarang dukung konektivitas udara dan kereta api

  • Stasiun menuju bandara bisa ditempuh 20 menit

Semarang, IDN Times - Sejumlah perusahaan pelat merah tak khawatir dengan keputusan maskapai penerbangan Susi Air yang membuka rute Semarang-Karimunjawa PP. KAI Daop 4 Semarang memberikan dukungan bagi Susi Air akan tetap melayani rute Semarang-Karimunjawa PP. 

Berdasarkan keterangan pihak Daop 4 Semarang, akses kereta api dari Tawang dan Poncol memang punya jalur strategis menuju Bandara Ahmad Yani Semarang.

1. Stasiun Tawang dan Poncol punya jalur integrasi

Penampakan depan Stasiun Poncol Semarang. (IDN Times/Dok Humas Daop 4 Semarang)

Menurut Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo, masyarakat berbagai daerah dapat menggunakan kereta api dengan tujuan Stasiun Semarang Tawang atau Semarang Poncol kemudian memanfaatkan integrasi transportasi menuju bandara.

"Kedua stasiun didukung oleh beragam pilihan transportasi lanjutan seperti taksi, angkutan kota, transportasi online, maupun layanan Bus Trans Semarang yang efisien. Integrasi transportasi antar moda ini kami sediakan untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat, khususnya di masa liburan atau dalam upaya mendorong pertumbuhan sektor pariwisata," kata Franoto, Jumat (11/7/2025). 

2. Daop 4 Semarang dukung konektivitas udara dan kereta api

Seorang perempuan calon penumpang kereta api melihat handphone sambil menunggu kedatangan kereta api di Stasiun Tawang. (IDN Times/Dok Humas KAI Daop 4 Semarang)

Franoto menambahkan, Stasiun Tawang dan Stasiun Poncol menjadi pintu gerbang menuju berbagai tempat termasuk bandara, mengingat lokasinya yang relatif dekat pusat kota.

Integrasi antarmoda merupakan bentuk dukungan nyata KAI terhadap cita-cita pemerintah dalam membangun sistem transportasi nasional yang saling terhubung. 

"Kehadiran konektivitas yang solid antara kereta api dan moda udara, termasuk penerbangan perintis, adalah bagian dari kontribusi perusahaan dalam menyukseskan agenda pembangunan nasional, salah satunya Asta Cita keenam yang menekankan pentingnya peningkatan daya saing dan produktivitas nasional termasuk dalam sektor pariwisata," kata Franoto.

3. Stasiun menuju bandara bisa ditempuh 20 menit

Seorang calon penumpang kereta api menggunakan handphone saat menunggu kedatangan kereta api di Stasiun Tawang Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Dengan menempuh waktu 10 hingga 20 menit dari stasiun menuju bandara, para penumpang kereta api memiliki opsi perjalanan yang lebih fleksibel dan hemat waktu. 

Tak hanya praktis, kombinasi moda ini juga memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan terjadwal bagi para wisatawan.

4. Kapal Pelni punya segmen sendiri

KM Lawit berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas. (IDN Times/Dok Humas Pelni Semarang)

Sedangkan Pelni Semarang tak khawatir dengan pembukaan rute Semarang-Karimunjawa oleh Susi Air. Sebab kehadiran Susi Air justru menambah opsi lebih variatif bagi penumpang berbagai segmen.

Pelaksana Tugas Kepala Pelni Semarang, Festy Vita Septyana mengatakan jalur via laut memiliki segmen menengah ke bawah. Sedangkan via udara, segmennya cenderung menengah ke atas.

"Jadi tidak berpengaruh. Punya segmen sendiri-sendiri," kata Festy di kantornya, Jumat (11/7/2025).

5. Kapal Pelni bisa angkut 1.000 penumpang

KM Awu milik Pelni saat merapat di Dermaga Nusantara Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Selain itu, kapasitas angkut kapal ia anggap lebih besar dibanding pesawat. Tak hanya itu, kapal yang disediakan untuk berlabuh ke Karimunjawa dari segi ketahanan juga militan karena mampu menembus gelombang tinggi.

"Kapasitasnya bisa 1.000 penumpang, belum dengan dispensiasi 40 persen. Saat gelombang tinggi hanya kapal kami yang diizinkan regulator untuk berlayar," paparnya. 

Adapun untuk jadwal kapal Semarang-Karimunjawa, hanya berangkat-pulang sekali tiap akhir bulan. Yakni tiap tanggal 25 keberangkatan dan tanggal 27 kepulangan.

Harga tikenya Semarang-Karimun Rp243.500 per orang. Pada hari-hari biasa, penumpangnya berkisar 100 orang.

Editorial Team