Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Kantor BEI Perwakilan Jateng 1, Fanny Rifqi (kiri) mengedukasi mahasiswa saat Sekolah Pasar Modal (SPM) in The Park di ruang terbuka Kampus Fakultas Ekonomi Unnes Semarang (IDN Times/Dhana Kencana)
Kepala Kantor BEI Perwakilan Jateng 1, Fanny Rifqi (kiri) mengedukasi mahasiswa saat Sekolah Pasar Modal (SPM) in The Park di ruang terbuka Kampus Fakultas Ekonomi Unnes Semarang (IDN Times/Dhana Kencana)

Intinya sih...

  • BEI Jawa Tengah 1 mencapai 215.916 investor baru, melampaui target 221 persen

  • Edukasi intensif dan perluasan Galeri Investasi ke SMA

  • Dominasi Generasi Muda dengan 54% investor berusia 30 tahun ke bawah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times – Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Jawa Tengah 1 mencatatkan pencapaian signifikan di tahun 2025 dengan memperoleh 215.916 Single Identity Investor (SID) atau investor baru. Angka tersebut melampaui target sebesar 221 persen dari yang ditetapkan.

1. Awal tahun pergerakan pasar modal terkoreksi

Kepala BEI Kantor Perwakilan Jawa Tengah 1, Fanny Rifqi El Fuad. (IDN Times/Dhana Kencana)

Kepala BEI Kantor Perwakilan Jawa Tengah 1, Fanny Rifqi El Fuad bersyukur atas pencapaian positif. Menurutnya, capaian tersebut berdampak pada pengembangan pasar modal di Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang sepanjang tahun 2025.

Untuk diketahui, target awal BEI Jawa Tengah 1 untuk tahun 2025 hanya 97.574 SID baru. Namun hingga Oktober 2025, mereka sudah melampaui target tersebut lebih dari dua kali lipat.

"Dari kami Kantor Perwakilan Bursa Efek Jawa Tengah 1 terkait dengan pencapaian SID atau single identity investor atau investor baru itu mencapai kurang lebih 215.916 SID baru atau kita achieve sekitar 221 persen dari target. Kami bersyukur bahwa di 2025 ini kondisi pengembangan pasar modal di Jawa Tengah khususnya di Semarang mendapatkan suatu angka yang positif," katanya kepada IDN Times di Semarang, Rabu (26/11/2025).

Fanny menjelaskan, meski di awal tahun 2025 kondisi cukup dinamis akibat dinamika geopolitik dan kondisi ekonomi domestik yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menurun dan beberapa kali dilakukan halting. Namun mulai dari semester pertama sampai kuartal ketiga 2025, indikator pasar modal menunjukkan perkembangan positif.

Sebagai informasi, berdasarkan data BEI Jawa Tengah 1, per September 2025, jumlah investor saham di Jawa Tengah mencapai 935.397 investor, sementara di Semarang terdapat 134.513 investor atau 14 persen dari total investor Jawa Tengah. Jika dihitung secara keseluruhan termasuk investor reksadana dan obligasi, total investor di Jawa Tengah mencapai 1.987.853 investor, sedangkan di Semarang terdapat 179.104 investor atau 9 persen dari total Jawa Tengah.

2. Edukasi intensif dan perluasan Galeri Investasi ke SMA

Kegiatan sekolah pasar modal di Kantor BEI Kantor Perwakilan Jawa Tengah 1. (IDN Times/Dhana Kencana)

Selain pencapaian investor baru, BEI Jawa Tengah 1 juga mencatatkan prestasi dalam kegiatan edukasi. Dari Januari--Oktober 2025, mereka sudah menyelenggarakan sebanyak 4.868 event edukasi atau mencapai 1.147 persen dari target kegiatan.

BEI Jawa Tengah 1, imbuhnya, juga berhasil membuka lima galeri investasi baru dari target empat galeri. Yang menarik, tahun ini BEI mulai mengembangkan galeri investasi tidak hanya di kampus tetapi juga di tingkat sekolah menengah atas (SMA).

Kelima galeri investasi baru di tahun 2025 itu di antaranya:

  1. Universitas Muhammadiyah Tegal

  2. STIKES Tegalrejo

  3. Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

  4. SMA Negeri 6 Semarang

  5. SMK Negeri 1 Salatiga.

Total galeri investasi di Kantor Perwakilan BEI Jawa Tengah 1 kini mencapai 46 galeri investasi yang tersebar di berbagai institusi pendidikan.

"Jadi kami di tahun ini mencoba untuk mengembangkan galeri investasi tidak hanya di kampus tetapi juga di level sekolah. Kenapa? Karena memang anak muda sekarang sangat aware terhadap investasi di pasar modal. Kami berpikir akan lebih baik kalau edukasi itu akan lebih dini di level SMA," akunya.

Fanny menjelaskan, pendekatan pasar modal untuk SMA akan berbeda dengan di kampus atau untuk mahasiswa. Pihaknya sudah menyiapkan strategi edukasi dengan mengedepankan sisi visual, lebih menyenangkan (fun), dan melibatkan kompetisi-kompetisi edukatif dengan menggunakan aplikasi IDX Mobile untuk simulasi.

3. Dominasi Generasi Muda

Mahasiswi melihat grafik saham saat Sekolah Pasar Modal (SPM) in The Park di ruang terbuka Kampus Fakultas Ekonomi Unnes Semarang (IDN Times/Dhana Kencana)

Fanny menyebutkan, sekitar 54 persen dari total 19 juta investor nasional adalah investor berusia 30 tahun ke bawah. Mayoritas dari mereka berinvestasi di instrumen saham.

"Kalau kita kaitkan dengan edukasi kita yang kebanyakan ada di galeri investasi, tentu saja ini relate ya. Mahasiswa yang tetap ini anak muda itu lebih terpapar dengan edukasi kami sehingga mereka memutuskan untuk memilih instrumen pasar modal sebagai instrumen investasi mereka," jelasnya.

Ia menambahkan, anak muda kini terbiasa dengan gadget sehingga investasi di pasar modal cocok karena mudah diakses dari handphone maupun gadget mereka.

BEI Jawa Tengah 1 juga meraih penghargaan sebagai kantor perwakilan terbaik di Indonesia pada tahun 2025. Penilaian itu didasarkan pada peningkatan SID, jumlah galeri investasi, dan keaktifan galeri investasi.

"Alhamdulillah kami mendapatkan kantor perwakilan terbaik di Indonesia. Di mana ini penilainya tentu saja berdasarkan dari data-data yang sudah kami sampaikan tadi, baik itu peningkatan SID kemudian jumlah galeri investasi, keaktifan galeri investasi," ungkap Fanny.

Selain itu, Galeri Investasi (GI) Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro juga mendapat penghargaan sebagai The Best GI Award 2025 sebagai galeri investasi terbaik kategori kegiatan terbanyak dalam melakukan edukasi.

4. Program 2026: duta pasar modal dan sertifikasi

Kantor BEI Kantor Perwakilan Jawa Tengah 1. (IDN Times/Dhana Kencana)

Kemudian, untuk jumlah perusahaan sekuritas di Semarang kini sudah mencapai 21 perusahaan. Di tahun 2025 terdapat tiga penambahan, yaitu Korea Investment Securities Indonesia, Kiwum Securities Indonesia, dan Reliance Securities.

"Salah satu indikator pengembangan pasar modal di daerah adalah juga semakin banyaknya perusahaan sekuritas yang membuka perwakilan di daerah," kata Fanny.

Menghadapi tahun 2026, BEI Jawa Tengah 1 akan mengintensifkan program Duta Pasar Modal yang telah dimulai di 2025. Para duta pasar modal, yang kebanyakan adalah mahasiswa, akan diberikan beasiswa berbentuk sertifikasi profesi di pasar modal.

"Kita tahu untuk berkarir di pasar modal perlu sertifikasi wakil perantara pedagang efek di mana kita nanti akan berikan ini sebagai reward kepada duta-duta pasar modal yang sudah aktif membantu edukasi Bursa Efek Indonesia di Jawa Tengah dan juga Semarang," jelas Fanny.

Selain itu, di 2026 BEI Jawa Tengah 1 akan banyak melakukan virtual trading competition dan kegiatan aktivasi untuk mendorong investor tidak hanya membuka akun tetapi juga aktif bertransaksi.

"Apa yang sudah kita edukasikan di 2025, langkah selanjutnya selain edukasi adalah aktivasi. Bagaimana kita juga meng-encourage mereka untuk mencoba untuk melakukan transaksi. Tidak hanya membuka akun tapi juga bertransaksi," pungkas Fanny.

Editorial Team