Kudus, IDN Times- Sejumlah restoran dan hotel-hotel yang ada di Kabupaten Kudus, bakal dipasangi tapping box mulai akhir bulan Desember Mendatang. Alat ini untuk mendukung transparansi pembayaran pajak oleh wajib pajak (WP) yang berasal dari kedua usaha itu.
Pemasangan alat itu atas inisiatif Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Alat tersebut merupakan usulan dari program yang dicanangkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kepala BPPKAD Kudus, Eko Djumartono saat dikonfirmasi, pada Kamis siang (22/8), menjelaskan bahwa tapping box yang dipasang nanti berfungsi untuk mengawasi aktivitas transaksi usaha secara online.
"Nantinya dipasang di mesin kasir untuk menghitung pajak setiap transaksi yang terjadi di tempat usaha. Sehingga kebocoran pajak usaha bisa ditekan seminimal mungkin," ujar Eko.
Pemasangan alat tersebut merupakan usulan dari program yang dicanangkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurutnya komisi antirasuah telah menyepakati kerja sama dengan Bank Jateng untuk pengadaan alatnya secara hibah kepada Pemkab.
"Karena KPK mungkin menduga ada banyak bocorannya , makanya KPK konsentrasi konsentrasi di usaha itu. Agar pendapatan pajak daerah bisa dinaikkan," katanya.
Tak cuma itu saja, pemasangan alatnya juga akan menyasar ke setiap rumah kos. Hal ini untuk meningkatkan kepatuhan pemilik usaha dalam membayar pajaknya.
“Ini nanti akan kami pasang di tempat usaha yang tidak tertib wajib pajak. Nah kalau dipasang ini kan pasti ketahuan wajib pajak mereka," bebernya.
Ia mengakui bila selama ini masih banyak pelaku usaha yang mengemplang pembayaran pajak. Rata-rata mereka menggunakan modus mengurangi jumlah usahanya agar tidak kena pantauan dari petugas pajak.
"Kita akan fokuskan pada tempat usaha yang omsetnya masih sembunyi-sembunyi. Ya harapan kita biar mereka taat bayar pajak. Gak kecolongan kayak dulu-dulu lagi," ujar Eko.