Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petugas BKIPM Semarang saat mengecek kondisi ikan nila yang dibudidayakan di Waduk Wadaslintang Wonosobo. (IDN Times/Humas BKIPM Semarang)

Wonosobo, IDN Times - Sejumlah petugas Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang memeriksa kondisi tempat pembudidayaan ikan nila dan koi di Waduk Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ikan yang ada di tempat tersebut. 

Untuk diketahui, Waduk Wadaslintang yang berada di Kecamatan Wadaslintang memiliki luasan area tangkap ikan mencapai 196 kilometer.

1. Nila dan koi bernilai ekonomis tinggi

Pixabay.com

Menurut Oky Fajar Sasongko, pejabat fungsional Bidang Pengendali Hama dan Penyakit Ikan BKIPM Semarang, pihaknya berusaha mencegah penularan penyakit ikan di dalam karamba nila dan koi. 

"Kita ambil sampel ikan yang menjadi unggulan seperti nila dam koi karena dua jenis ikan inilah yang punya nilai ekonomis yang tinggi. Keduanya juga jadi ikon bagi Wonosobo," terangnya, Minggu (6/3/2022).

Ia menjelaskan dengan upaya pengendalian penyakit ikan setidaknya dapat dilakukan deteksi lebih dini. Diharapkan bahwa sektor perikanan budidaya yang ada dapat semakin maju dan berkembang lagi.

2. Penyakit ikan yang muncul umumnya seperti jamur

Warga panen ikan di Waduk Wadaslintang. IDN Times/Fariz Fardianto

Sementara itu, Dwi, seorang pemilik karamba karamba di Waduk Wadaslintang menuturkan, ikan nila yang dibudidayakan selama ini kerap dijual ke pasar-pasar di Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, dan sekitarnya. 

Penyakit ikan yang sering muncul seperti jamur pada insang.

"Tapi biasanya di musim kemarau, dan bukan menjadi kendala yang berarti. Apalagi dari pemantauan tahun kemarin di Wonosobo menunjukkan hasil uji laboratorium  yang baik, tidak terdapat penyakit karantina ikan yang terdeteksi pada ikan yang di sampling," terangnya.

3. Pemantauan penyakit ikan untuk bahan pengembangan budidaya

Waduk Wadaslintang (instagram.com/hilmaikhwanmaulana)

Kabid Perikanan Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo, Farida menyatakan, kegiatan pemantauan penyakit ikan cukup ditunggu oleh para pembudidaya karamba di Kabupaten Wonosobo. Sebab, hasil peamantauan menjadi bahan untuk pengembangan industri perikanan budidaya.

"Waduk Wadaslintang memiliki potensi yang besar untuk kegiatan pengembangan usaha perikanan air tawar. Selain menyuguhkan keindahan alam, juga menjaga kualitas air yang mencukupi kebutuhan masyarakat," jelasnya. 

Beberapa fungsi penting yang menopang kehidupan warga di sekitar Waduk Wadaslintang antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), pusat penghasil perikanan, obyek wisata dan tempat penampungan air.

Editorial Team