instagram.com/thohir_albahr
Saat ini, luas lahan tanam petani tembakau bergantung pada kepastian jumlah serapan yang akan dibeli oleh pabrikan. Apakah pabrikan akan membeli jumlah seperti biasa, atau mengurangi jumlah. Kondisi inilah yang meresahkan petani, seperti yang dialami para petani tembakau di Madura.
Ditambah lagi adanya isu kenaikan cukai rokok di tahun 2021, menurutnya kenaikan cukai menurut menekan karena berpengaruh terhadap serapan tembakau dari petani.
"Kalau di Lamongan, Bojonegoro, para petani tembakau tetap menanam seperti biasa. Di Madura, penanaman berkurang 20 persen. Adapun di daerah sentra seperti Probolinggo, turun sekitar 10 persen. Di Jember, proses tanam baru mau dimulai akhir Juli, soal luas tanam, masih spekulasi," kata Soeseno.
Pengamat Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prima Gandhi mengatakan dampak COVID-19 terhadap pertanian tembakau diantaranya yakni mundurnya masa tanam. Selain itu juga ketidakpastian membuat luas tanam berkurang, dia mencontohkan di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, luas tanam perkebunan tembakau pada saat ini hanya 16 ribu hektare, menurun 2 ribu hektare dari tahun 2019 yang sebanyak 18 ribu hektar.