Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Salah satu produk fesyen SOVLO. (Dok. SOVLO)

Semarang, IDN Times - Pandemik COVID-19 berdampak signifikan terhadap ekonomi kreatif Tanah Air. Selain pukulan hebat, pandemik mendorong sisi positif bagi perkembangan ekonomi kreatif.

Setiap profesi di Industri fesyen dalam negeri, mulai dari desainer, ilustrator, penjahit, pemilik brand-brand fesyen lokal, penenun, pembatik, sampai pengusaha UMKM kreatif menjadi kelompok yang berjuang mengambil bagian dalam momentum pemulihan ekonomi nasional (PEN).

SOVLO, brand fesyen terbaru karya anak bangsa dari Lotus Group yang lahir pada masa pandemik COVID-19, mengampanyekan Bangga Ilustrator Lokal sebagai tema marketingnya di kuartal IV tahun 2021. Kampanye itu dilakukan sampai akhir tahun 2022.

1. Untuk PEN dan dukungan kepada ilustrator lokal

CEO dan Founder SOVLO, Lidya Valensia. (Dok. SOVLO)

Melalui kampanye itu, SOVLO bisa berkolaborasi dengan setidaknya 500 ilustrator berbakat dari dalam negeri. Mereka diajak mengajukan karya terbaiknya untuk direalisasikan menjadi produk fesyen terkini SOVLO yang dipasarkan ke masyarakat sehingga memberi penghasilan bagi para ilustrator.

Kampanye itu merupakan upaya SOVLO untuk mendukung kreativitas para ilustrator lokal, sambil sama-sama berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada masa pandemik COVID-19.

“Setelah berkolaborasi dengan sejumlah ilustrator, kami menemukan kualitas karya ilustrator lokal ini sangat baik dan disukai konsumen. Sayangnya di situasi krisis (COVID-19), karya-karya mereka sering hanya berakhir di atas kertas atau disimpan di komputer, tanpa mampu menghasilkan pendapatan bagi mereka. Mereka pun terhambat menjadikan passion dan bakat mereka sebagai sumber penghidupan,” kata CEO dan Founder SOVLO, Lidya Valensia dilansir keterangan resmi yang diterima IDN Times, Senin (22/11/2021).

2. Ubah kondisi krisis menjadi peluang

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyebut, pemerintah telah menetapkan bahwa industri kreatif menjadi tulang punggung ekonomi negara. Para pelaku industri kreatif dituntut harus terus berkreasi dengan inovasi-inovasi baru agar produk mereka bisa bersaing.

“Selain inovatif, pelaku industri kreatif, termasuk dari kategori UMKM harus juga adaptif dengan situasi pandemik COVID-19 dan memiliki mental tangguh untuk tetap bisa bertahan. Jika itu semua bisa dimiliki pelaku industri kreatif maka ekonomi kreatif akan bisa bertumbuh dan bersaing,” ungkap Menparekraf Sandiaga Uno.

Sandiaga mengapresiasi bagi pengusaha kreatif di subsektor fesyen yang sukses mengubah situasi krisis menjadi peluang, bahkan mampu menolong atau mendukung bakat dan tenaga kerja untuk bertahan dan berjaya kala pandemik COVID-19.

3. Sektor fesyen berkontribusi ke PDB

Ilustrasi ilustrator (Unsplash.com/rachaelgorjestani)

Untuk diketahui, Kemenparekraf melansir hingga Juni 2021, sektor ekonomi kreatif sudah menyumbangkan produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp1.100 triliun dari 17 subsektor ekonomi kreatif (ekraf), yang didominasi fesyen, kuliner, dan kriya. Sumbangsih PDB sektor ekraf bagi Indonesia itu menjadi nomor tiga terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-POP.

Sebanyak 33,4 persen pelaku ekraf di Indonesia berasal dari subsektor fesyen, termasuk dari industri kecil dan menengah, yang mana totalnya mencapai 2,5 juta orang. Nilai ekspor subsektor fesyen juga yang terbesar, total mencapai 15 juta dolar AS pada 2019.

Sementara Industri Kecil Menengah (IKM) di sektor fesyen sejak 2019 telah mencatatkan kontribusi besar pada (PDB) yakni sebesar 19,5 persen, dari sebelumnya hanya 5,4 persen.

“SOVLO merangkul sebanyak-banyaknya ilustrator untuk melahirkan karya-karya unik dengan tema-tema positif dan pemberdayaan sehingga bernilai di pasar fesyen domestik bahkan jika perlu ekspor,” lanjut Sandiaga.

Dengan optimisme bahwa industri fesyen bisa bersaing di kancah ekonomi global, Kemenparekraf juga melakukan pendampingan melalui fasilitas-fasilitas yang bisa mendorong subsektor tersebut menjadi semakin besar. Kemenparekraf, lanjut Sandiaga, akan ikut mengeluarkan kebijakan untuk mendorong penggunaan karya fashion di dalam negeri, melancarkan ketersediaan bahan baku, sampai pada promosi, dan dukungan terhadap produk-produk fashion dalam negeri di pasar domestik dan global.

4. Produk identik dengan hal positif dan pemberdayaan

Seorang ilustrator, Popomangun. (Dok. SOVLO)

Bagi SOVLO, kampanye Bangga Ilustrator Lokal menjadi langkah penting bagi upaya untuk PEN. Telahir sejak Juni 2020 sebagai upaya survival Lotus Group di awal pandemik, SOVLO telah mencatat pertumbuhan menggembirakan lewat kiprahnya di online marketplace.

Melihat besarnya minat masyarakat terhadap produk-produk fesyen lokal, SOVLO mulai menggandeng ilustrator lokal sejak Februari 2021 untuk melahirkan karya-karya fesyen yang bisa dinikmati masyarakat lewat produk-produk seperti tas (sling bag, tote bag, waist bag, laptop sleeve), pouch, masker wajah, card case, dan baru-baru ini mulai diaplikasikan juga di lini pakaian (clothing line). Ilustrasi produk-produk SOVLO diklaim identik dengan tema-tema positif dan pemberdayaan yang diharap bisa menguatkan masyarakat kala pandemik COVID-19.

“Setiap seniman pasti ingin karyanya bisa diapresiasi khalayak lewat medium-medium yang berkualitas dan tentunya berharap juga ekspresi seninya ini bisa memberi pemasukan yang substansial, sehingga dia bisa terus berkarya. Kampanye Bangga Ilustrator Lokal ini adalah kesempatan untuk menyiapkan karya-karya terbaik dan direalisasikan melalui produk-produk berkualitas yang dimiliki SOVLO,” ungkap Popomangun, salah satu ilustrator fesyen yang siap berkolaborasi di program tersebut.

5. Ilustrator lokal berpeluang besar bergabung

Salah satu produk fesyen SOVLO. (Dok. SOVLO)

Untuk kampanye Bangga Ilustrator Lokal yang digagas SOVLO, Popomangun telah menyiapkan sejumlah karya ilustrasinya dan bisa didapatkan masyarakat mulai, 13 November 2021 di toko-toko online terkemuka Indonesia atau di toko luring SOVLO di Pos Bloc, Pasar Baru, Jakarta.

Ilustrator-ilustrator dari seluruh Indonesia yang berminat untuk berkolaborasi dengan SOVLO dapat mendaftar di https://tinyurl.com/ilustratorSOVLO atau mendapatkan informasi melalui akun instagram SOVLO di @sovlo.id. Selanjutnya, SOVLO akan mengkurasi dan jika lolos akan dihubungi untuk proses selanjutnya. Setelah sepakat berkolaborasi, SOVLO akan memproduksi karya ilustrator lokal tersebut dan menjadwalkan distribusinya dengan skema bagi hasil, yang mana keuntungan yang diraih ilustrator akan berbanding lurus dengan hasil penjualan karya mereka.

Melalui kampanye itu, SOVLO menargetkan bisa berkolaborasi dengan sekitar 400--500 ilustrator lokal hingga akhir tahun 2022. 

“Oleh karena itu, saya mengajak rekan-rekan ilustrator di seluruh Tanah Air untuk segera menghubungi dan berkolaborasi dengan SOVLO. Dengan cara ini, passion dan bakatnya dapat mencapai konsumen dengan cara-cara yang baik, bermartabat dan mendatangkan hasil yang menguntungkan juga,” ungkap Popomangun.

Editorial Team