Surakarta, IDN Times - PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) bersama Program Studi Bisnis Digital, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah mengadakan kegiatan edukasi literasi keuangan digital yang bertema "Fintech Lending 101: Understanding Responsible Digital Lending in Indonesia." Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam meningkatkan literasi dan pemahaman generasi muda terhadap layanan keuangan digital, terutama peer-to-peer lending.
Edukasi Fintech di UNS, Pinjaman Daring Mesti Bertanggung Jawab

Intinya sih...
Layanan pindar berkontribusi dalam memperluas akses layanan keuangan, meningkatkan efisiensi, dan peran pindar dalam ekosistem digital nasional.
Program literasi keuangan digital bertujuan agar generasi muda memahami manfaat pindar secara luas dan pentingnya penggunaan layanan secara produktif dan bertanggung jawab.
Adakami mendukung literasi keuangan digital masyarakat Indonesia, terutama di kalangan generasi muda, untuk lebih bijak mengelola keuangan di era digital.
1. Layanan pindar berkontribusi dalam memperluas akses layanan keuangan
Dalam sesi ini, mahasiswa diperkenalkan pada dasar-dasar layanan pinjaman daring (pindar), termasuk peran teknologi dalam menjembatani akses keuangan yang lebih cepat dan tepat guna. Sesi ini juga membahas bagaimana layanan pindar berkontribusi dalam memperluas akses layanan keuangan, meningkatkan efisiensi, serta peran pindar dalam ekosistem digital nasional.
Putra Pamungkas, Ph.D, Kepala UNS Fintech Center, menekankan pentingnya penyelenggaraan sesi edukasi ini bagi mahasiswa.
“Melalui sesi edukasi ini, mahasiswa mendapatkan pemahaman yang lebih seimbang bahwa layanan keuangan digital dalam konteks pinjaman daring, harus dijalankan secara bertanggung jawab. Para mahasiswa kami harapkan juga dapat memahami peran penting pindar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelasnya Kamis (1/10/2025).
2. Berfokus ke gen z
Dikesempatan yang sama Fathan Faruqi, Content & Channel Manager Adakami, menjelaskan melalui program literasi keuangan digital regular, kami berharap mahasiswa dan generasi muda dapat memahami manfaat pindar secara luas dan pentingnya penggunaan layanan secara produktif dan bertanggung jawab.
“Sebagai generasi yang digital native, generasi muda saat ini mudah mengakses berbagai jenis layanan keuangan digital, sehingga kesadaran sejak dini akan manfaat, risiko, dan menjaga keamanan data pribadi menjadi sangat penting,” jelasnya.
3. Mendukung literasi keuangan digital
Lewat kegiatan ini, Adakami ikut menegaskan komitmennya untuk mendukung literasi keuangan digital masyarakat Indonesia, terutama di kalangan generasi muda.
“Diharapkan dapat lebih bijak mengelola keuangan di era digital sekaligus memahami manfaat, potensi, dan risiko layanan pindar,” pungkasnya.