Asupan gizi yang berkualitas berperan penting untuk menjaga kesehatan dan daya tubuh manusia, terutama pada masa pandemik COVID-19. Yang awam dilakukan adalah dengan mengonsumsi daging ayam sebagai sumber protein hewani.
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, produksi daging ayam setiap tahun mencapai 3 juta ton dengan kebutuhan hanya 2,2 juta ton. Artinya ada kelebihan pasokan 80 ribu ton. Adapun, tingkat konsumsi daging ayam di Indonesia per tahun mencapai 12,79 kilogram per kapita.
Daging ayam juga menjadi solusi permasalah stunting di Indonesia akibat kurangnya asupan gizi khususnya pada anak-anak. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Pertanian gencar mengampanyekan gerakan Gemar Makan Ayam (Gemaya) supaya tingkat konsumsi daging ayam terus meningkat setiap tahun.
Dukungan terhadap kampanye tersebut dilakukan oleh para peternak ayam untuk terus berusaha meningkatkan kualitas daging ayam. Di antaranya dengan menjaga agar ayam-ayam tetap tumbuh dengan baik sejak kecil di kandang atau peternakan.
Ketersediaan Gas Petroleum Cair (Elpiji) jenis Bright Gas oleh PT Pertamina (Persero) menjadi pencerah bagi peternak, salah satunya milik Dwi Yanto (38) di Boyolali, Jawa Tengah, yang berkapasitas 45 ribu ayam.