Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah, Frans Kongi. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Frans pun memastikan rata-rata omzet pabrik garmen dan tekstil turun sekitar 30-50 persen. Pemilik pabrik yang paling terdampak berada di area Semarang Raya, Soloraya dan Pekalongan. Wilayah tersebut selama ini dikenal sebagai pusatnya industri garmen Jawa Tengah.
"Yang paling terdampak di Semarang Raya, Soloraya dan Pekalongan. Itu sentranya tekstil. Mau gak mau ya kita dorong mereka buat cari pasar dalam negeri. Soalnya omzetnya turun 30-50 persen," bebernya.
Disinggung apakah penurunan oderan dari luar negeri menjadi pertanda jika ekonomi Jateng sedang lesu, Frans mengaku masih optimistis menatap perkembangan untuk beberapa tahun mendatang.
"Harapan kita tetap optimis terhadap perubahan. Kita memang ada gangguan ekonomi. Tapi buruh yang di-PHK, tidak banyak. Jateng lagi ada penurunan aja. Cuman gak terlalu loyo," pungkasnya.