Semarang, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menindaklanjuti masalah gangguan sistem pada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada Sabtu, 20 Juli 2019 kemarin.
Gangguan sistem Bank Mandiri mengakibatkan sekitar 1,5 juta nasabah tau 10 persen data mengalami perubahan saldo. Saldo berubah, menjadi berkurang maupun bertambah.
Sejumlah catatan terkait peristiwa tersebut juga telah dikantongi oleh OJK.
Namun OJK menyatakan bahwa gangguan tersebut adalah hal biasa yang kerap terjadi.
"Itu hal yang biasa kadang-kadang terjadi. Nasabah tenang. Dijamin tidak ada yang hilang," kata Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso kepada IDN Times, usai menghadiri acara Gowes bareng OJK-Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (IJK) Jateng, di Kantor Regional 3 Jateng dan DIY, Semarang, Minggu (21/7).
Meski demikian, imbuh Wimboh, ia belum mendapatkan laporan terkait dengan gangguan tersebut. Namun terdapat sejumlah catatan kepada Bank Mandiri.
"Untuk laporan belum, kan baru kemarin Sabtu (20/7), tapi catatan ada," ujarnya.
Seperti diketahui, sistem Bank Mandiri, khususnya untuk tabungan individu, mengalami gangguan pada Sabtu, 20 Juli 2019. Gangguan terjadi sejak pagi hari.
Dari kejadian tersebut, saldo sejumlah nasabah mengalami perubahan drastis. Ada yang berkurang, ada juga yang bertambah.
Pihak Bank Mandiri, melalui Corporate Secretary, Rohan Hafas mengatakan sistem mengalami gangguan lantaran ada pemeliharaan sistem teknologi informasi untuk meningkatkan layanan transaksi keuangan, sehingga membuat saldo berkurang.