Wabah virus Corona yang terjadi di sejumlah kota di Tiongkok telah berdampak terhadap dunia penerbangan.
Di Semarang, pengelola Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, memilih menunda pembukaan rute penerbangan dari Hainan Tiongkok menuju Semarang maupun sebaliknya.
Penundaan jalur penerbangan tersebut untuk menyikapi penularan virus Corona yang merebak di negeri tirai bambu tersebut.
Hadi Arianto, General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, mengaku dengan maraknya wabah virus Corona di kota-kota yang ada di Tiongkok, dirinya memilih menunda pembukaan rute Hainan-Semarang PP dengan batas waktu yang tak ditentukan.
"Kita cancel sampai situasi netral, kalau sudah normal kembali, baru kita buka," ujar Hadi di sela simulasi penanganan pasien suspect virus Corona, di bandaranya, Kamis (30/1).
Ia bilang sebenarnya punya niatan untuk membuat jalur baru dari Semarang menuju Tiongkok untuk menggaet penumpang dari kalangan wisatawan asing.
Namun, menurutnya dengan adanya wabah virus Corona saat ini, pihaknya memilih mengurungkan niatnya tersebut. Hadi memastikan pembukaan rute Hainan-Semarang PP telah disetop.
"Kita stop rencana rute ke Hainan. Jadinya para penumpang yang akan berwisata maupun perjalanan para pendatang ke sana (menuju)ke sini kita hentikan. Jurusan ke China tidak kita buka dulu," tutur Hadi lagi.
Sedangkan rute penerbangan Semarang menuju Malaysia, Singapura dan rute umroh ke Jeddah Arab Saudi, tetap beroperasi.
"Ya untuk sementara rute yang menuju ke Tiongkok dari transit ke Malaysia, Singapura dan kita hentikan dulu," imbuh Ahmad Danar Suryantono, Communication and Legal Section Head, PT Angkasa Pura I Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Pihak bandara juga menyatakan bahwa para tenaga kerja Indonesia yang pulang ke Semarang via bandaranya juga akan diperiksa secara menyeluruh. Pemeriksaan dilakukan di ruangan transit dengan pemindai suhu tubuh.
"Untuk TKW yang masuk ke bandara juga diperiksa utuh,".
Hadi menambahkan, pihaknya telah memperketat pengamanan dengan menerapkan standar skala internasional. Termasuk pihaknya menggelar simulasi penanganan pasien suspect virus Corona untuk memastikan agar tak ada penumpang dari luar negeri yang lolos dari pemeriksaan kesehatan.
"Ini sesuai standar internasional. Kalau kita temukan gejalanya, langsung dibawa ke rumah sakit rujukan," pungkasnya.