Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Garap Pemberdayaan Perempuan, PNM Terbitkan Orange Bond di Indonesia

Pnm, pemberdayan perempuan
Ilustrasi pemberdayaan perempuan oleh PNM. (Dok. PNM)
Intinya sih...
  • PT PNM menerbitkan Orange Bonds pertama di Indonesia untuk program-program SDGs, fokus pada kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
  • Instrumen investasi ini disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan program SDGs yang diperkenalkan pemerintah bersama Impact Investment Exchange (IIX) pada pertengahan tahun 2024.
  • Orange Bonds menjadi langkah inovatif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan memberdayakan perempuan di Indonesia.

Semarang, IDN Times - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) resmi menerbitkan Orange Bonds pertama di Indonesia. Instrumen pembiayaan atau surat utang berbentuk obligasi oranye ini untuk menggarap program-program Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada aspek kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Untuk diketahui, instrumen investasi yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan program SDGs itu sudah diperkenalkan pemerintah bersama Impact Investment Exchange (IIX) pada pertengahan tahun 2024.

1. Kesenjangan pendanaan SDGs capai Rp24 ribu triliun

SDGs di Freepik (https://www.freepik.com/)
SDGs di Freepik (https://www.freepik.com/)

Pada saat itu, Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Yanuar Nugroho mengatakan, terdapat kesenjangan pendanaan program terkait SDGs mencapai Rp24 ribu triliun. Maka, diperlukan sumber pendanaan yang lebih kreatif.

"Orange bonds diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mengatasi kesenjangan dengan menyediakan modal untuk proyek-proyek yang fokusnya pada sustainable dan gender equality," ungkapnya.

Selain menjadi sumber pendanaan, Orange Bonds juga diharapkan mampu mempromosikan inklusi sosial ekonomi dengan memberikan akses keuangan yang lebih besar kepada perempuan dan kelompok yang terpinggir atau marjinal. 

Dalam kondisi tersebut, Bappenas mencari partner untuk mengadopsi obligasi ini. Sebab, instrumen investasi itu berpotensi memobilisasi dana sekitar 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp160 triliun. Adapun, dana tersebut memberdayakan 100 juta perempuan dan minoritas gender pada tahun 2030.

2. PNM terbitkan obligasi senilai Rp6 triliun

Obligasi adalah
ilustrasi obligasi (unsplash/amina atar)

Kini, setahun berselang di pertengahan tahun 2025, Orange Bond perdana telah diluncurkan oleh salah satu lembaga keuangan milik negara, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sebagai lembaga pertama yang dipercaya.

PNM menerbitkan obligasi senilai total Rp6 triliun dan sukuk Rp10 triliun itu dalam skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB). Instrumen ini memiliki visi sosial untuk menjangkau perempuan prasejahtera melalui program pemberdayaan ultra mikro.

Penerbitan ini tidak hanya langkah finansial, tapi juga bentuk nyata keuangan berkelanjutan dan inklusif. Orange Bonds PNM selaras dengan UN SDGs nomor 5 tentang kesetaraan gender.

Langkah ini juga menjawab kebutuhan pendanaan besar untuk mencapai target-target pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Saat ini kebutuhan tersebut mencapai Rp24.000 triliun hingga 2030.

3. Orange Bonds jadi alat penggerak transformasi sosial

Pnm, pemberdayan perempuan
Ilustrasi pemberdayaan perempuan oleh PNM. (Dok. PNM)

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menyampaikan, langkah ini sebagai wujud komitmen dalam menghadirkan keuangan berdampak. 

“Orange Bonds menjadi alat investasi sekaligus penggerak transformasi sosial,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (5/7/2025).

Ke depan, dana hasil obligasi ini akan dialokasikan ke program PNM Mekaar dan PNM Mekaar Syariah. Program ini menjangkau perempuan unbankable di berbagai wilayah Indonesia.

Pada tahap pertama, PNM menghimpun dana Rp1 triliun dari penerbitan obligasi. Seri A, B, dan C ditawarkan dengan kupon kompetitif mulai dari 6,25 persen hingga 6,85 persen per tahun.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us