Semarang, IDN Times - Tren gaya hidup masyarakat Jawa Tengah dalam berbelanja makanan atau suka jajan mendorong pertumbuhan industri F&B (makanan dan minuman). Distributor dan supplier bahan makanan mengaku terjadi peningkatan permintaan dari pelaku usaha kuliner dan masyarakat.
Gaya Hidup Suka Jajan di Jateng Dongkrak Permintaan Bahan Baku Makanan

Intinya sih...
Gaya hidup suka jajan di Jateng mendorong pertumbuhan industri F&B.
Peningkatan permintaan bahan makanan dari pelaku usaha kuliner dan masyarakat.
Tren belanja makanan menciptakan peluang bisnis bagi distributor dan supplier bahan makanan.
1. Bisnis F&B untungkan distributor bahan makanan
Managing Director Sinnar Luciana Jaya F&B Supply and Solution, Lavencia mengatakan, daya beli pelaku usaha kuliner maupun masyarakat terhadap bahan baku makanan sangat baik di Jawa Tengah.
‘’Daya belinya (konsumen, red) bagus, karena orang-orang Jawa Tengah ini punya gaya hidup suka jajan ya, jadi bisa menaikkan permintaan dan mendorong industri F&B,’’ ungkapnya di acara Parani Food and Supplier Festival 2025 di MAC Ballroom Semarang, Rabu (1/10/2025).
Demikian juga, industri F&B di Jateng ini juga berkembang pesat dalam beberapa tahun ini. Menurut Lavencia, kondisi tersebut berdampak positif pada distributor dan supplier bahan makanan seperti dirinya.
‘’Bisnis F&B yang tumbuh pesat di kota-kota di Jateng, sebagaimana setiap hari ada kafe, restoran dan bakery baru buka ini tentu menguntungkan bagi distributor dan supplier bahan baku makanan,’’ ujarnya.
2. Rekomendasikan bahan makanan berkualitas
Maka itu, Sinnar Luciana Jaya F&B Supply and Solution menyelenggarakan acara Parani Food and Supplier Festival 2025 di MAC Ballroom Semarang pada 1–3 Oktober 2025. Kegiatan tersebut mempertemukan antara industri, supplier, distributor dan pelaku usaha kuliner untuk mengetahui perkembangan bahan makanan berkualitas serta terbaik untuk mendukung bisnis kuliner.
‘’Kami mempertemukan mereka agar bisa berkomunikasi, saling edukasi, bertukar pikiran tentang kemajuan F&B di Jateng. Ada 50 tenant yang terlibat dalam acara ini,’’ ujar Lavencia.
Adapun, tenant yang terlibat antara lain pemasok bahan makanan, bakery, brand kuliner legendaris, hingga penyedia layanan pendukung seperti software kasir, fotografi makanan, dan strategi pemasaran digital.
Sementara, tujuan lain dari Parani Food and Supplier Festival yang baru kali pertama terselenggara ini adalah merekomendasikan kepada pelaku usaha kuliner bahan-bahan makanan yang berkualitas untuk mendukung produk mereka. Sehingga, pelaku usaha bisa memproduksi makanan dan minuman yang berkualitas terbaik bagi konsumen.
3. Lestarikan jajanan pasar Indonesia
Seperti Rose Brand, produsen bahan pangan lokal Indonesia itu pada pameran tersebut tidak hanya menawarkan produk tepung ketan, tepung beras, tepung tapioka andalannya. Akan tetapi, juga mengedukasi pengunjung melalui demo memasak.
‘’Kami di sini hadir untuk mengedukasi pengunjung melalui demo masak jajanan pasar menggunakan tepung lokal Indonesia. Cara ini kami lakukan agar jajanan pasar tetap lestari dan digemari masyarakat di tengah banyaknya kuliner kekinian dan viral,’’ kata tim demo masak Rose Brand, Anis Saputri.
Selain itu, selama pameran Rose Brand juga memberikan promo menarik kepada pengunjung yang berbelanja, yakni paket bahan makanan dengan harga lebih terjangkau.