Hal itu disampaikan Bupati Pati Haryanto pada Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Tengah Peni Rahayu dalam kegiatan Gerakan Pungut Sampah dan Tanam Mangrove di Pantai Kertomulyo, Kecamatan Trangkil, Jumat (28/2).
“Seperti yang tadi Ibu lihat, sepanjang jalan dari sini sampai keluar, ada banyak timbunan garam yang ditutup terpal hitam. Saat ini harga garam sangat rendah, hanya antara Rp300 sampai Rp350 (per kilogram-red),” tutur Haryanto.
Ia mengatakan, bahwa harga garam serendah itu sangat jauh tidak sebanding dengan tenaga dan waktu yang dikeluarkan para petani untuk memproduksinya. Orang nomor satu di Pati itu pun bercerita bahwa pada Mei 2019 kemarin sudah mulai musim kemarau. Pada saat musim itu, petani sudah mulai membuat garam.
“Para petani bikin garam mulai awal Juni sampai akhir November. Jadi, mereka lelah (bekerja) tapi hasilnya tidak dapat,” keluhanya.