Semarang, IDN Times - Para petani garam yang beraktivitas di Kabupaten Rembang mengeluhkan sikap pemerintah yang mengabaikan nasib mereka selama ini. Sebab, dengan jumlah garam impor yang meningkat, garam rakyat yang ada saat ini tak laku dijual di pasaran.
"Sekarang garam yang kita produksi di tambak, jarang laku di pasaran. Kita jadi nombok banyak. Kalah sama impor," kata Pupon, seorang petani garam di Rembang kepada IDN Times, Jumat (31/1).