Semarang, IDN Times - Hasil panen durian montong Gunungpati alias monti di sentra penghasil durian Kecamatan Gunungpati diperkirakan merosot drastis menyusul banyaknya pohon durian yang gagal panen akibat intensitas curah hujan yang lebat sejak sebulan terakhir.
Tumidiarso, Ketua Gapoktan 01 Gunungpati mengatakan akibat curah hujan yang terlalu lebat membuat pepohonan durian yang tumbuh di wilayahnya menjadi rontok.
"Kalau pas cuaca normal satu pohon bisa menghasilkan 25 buah. Sekarang palingan mentok satu pohon cuma ada 4-6 buah aja," kata Tumidi kepada IDN Times, Rabu (16/12/2020).
Ia bilang pohon durian selama ini memang rentan gagal berbuah jika kondisi cuaca tidak mendukung. Pohon durian hanya membutuhkan sumber air dari tanah secukupnya agar buah yang dihasilkan punya ukuran yang ideal dengan citarasa yang tetap enak saat dinikmati.
Di kebunnya saat ini ada 2.000 pohon durian monti. Masa panen durian monti, ia mengungkapkan biasanya jatuh pada akhir tahun dengan jumlah yang melimlah.
Namun, dengan kondisi musim hujan yang ekstrem ditambah lagi perubahan cuaca yang tak menentu, Tumidi berkata masa panen durian monti diperkirakan mundur hingga bulan Januari-Februari 2021 nanti.
"Ini kondisinya benar-benar beda jauh ketimbang tahun lalu. Hasil panen durian monti banyak yang bermasalah. Karena buahnya ukurannya hanya kecil-kecil. Paling tidak kita baru bisa memanen pas Januari atau Februari tahun depan. Jumlah panennya juga berkurang sangat drastis. Bisa sampai 70 persen," jelasnya.
Ia berkata masa panen yang berantakan membuat para pelanggannya menelan kekecewaan. Terdapat 20 pelanggannya yang menghubunginya untuk meminta kejelasan terkait panen durian monti.
"Sehari itu ada 20 orang yang mengontak saya. Mereka tanya kapan duriannya dipanen. Biasanya memang pelanggan dari Jawa Barat, Jakarta dan Palembang datang ke Gunungpati buat memesan durian monti. Tapi sekarang mereka harus nunggu dulu karena bulan ini belum masuk musim panen durian," tandasnya.