Semarang, IDN Times - PT Pertamina akan melakukan penambahan fakultatif Liquified Petroleum Gas (LPG) menjelang perayaan Hari Raya Iduladha di Jawa Tengah.
Penambahan tersebut untuk LPG subsidi dan non subsidi. Penambahan fakultatif untuk LPG bersubsidi mencapai 9 persen atau setara dengan 99.971 tabung per hari. Sementara untuk rata-rata konsumsi harian Jawa Tengah mencapai 1.168.200 tabung per hari.
Penambahan LPG subsidi dan non subsidi, dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi LPG saat Iduladha.
"Pertamina akan memberikan extra dropping di bulan Agustus 2019. Secara keseluruhan untuk Brightgas, Elpiji 12kg, dan LPG subsidi 3kg sebesar 9 persen atau setara dengan 3.759 matrik ton (MT) dari rata-rata normal 3.454 MT per bulan," kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan Yogyakarta, Andar Titi Lestari dari keterangan tertulis resmi yang diterima IDN Times, Jumat (9/8).
Presentasi total tersebut dihitung dari kenaikan rata-rata normal harian yang mencapai 1.068.329 tabung per hari di wilayah Jawa Tengah.
Pertamina sebelumnya juga telah melakukan penambahan fakultatif di beberapa titik diantaranya di Jawa Tengah. Seperti di Kabupaten Semarang sebanyak 24.600 tabung, Kabupaten Grobogan sebanyak 9.520 tabung, Kabupaten Jepara sebanyak 8.960 tabung, dan Kabupaten Kudus sebanyak 7.840 tabung.
Termasuk Kabupaten Pati sebanyak 8.960 tabung, Kabupaten Rembang sebanyak 3.920 tabung serta Kabupaten Demak sebanyak 6.720 tabung.
Adapun untuk LPG non subsidi diperkirakan tidak akan terjadi peningkatan konsumsi yang cukup berarti.
"Meski begitu, kami akan tetap menyiagakan untuk menambah stock LPG NPSO (non subsidi) sebanyak 2 persen," ujar Andar.
Ketahanan suplai dan stok LPG di Jawa Tengah telah ditunjang dengan keberadaan, 480 agen dan 41.427 pangkalan serta 830 SPBU yang tersebar di 35 kabupaten/kota se-Jateng.
Hal itu juga bisa sebagai alternatif pilihan masyarakat untuk mendapatkan LPG 3kg.
"SPBU sebagai stabilisator yang kami tugaskan layaknya pangkalan yang juga menjual LPG 3kg sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku, yaitu Rp15.500. Selain itu, pembeli diwajibkan untuk mengisi log book, karena setiap pengguna LPG 3kg harus menyertakan kartu identitas sebagai data," terang Andar.
Pertamina berkomitmen penuh dalam hal pendistribusian sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Andar mengimbau masyarakat tidak melakukan panic buying terkait isu yang beredar terkait dengan kelangkaan LPG.
"Pertamina selalu mengevaluasi kebutuhan real pengunaan LPG 3kg. Apabila dirasa kurang, Pertamina akan menyuplai secukupnya, sesuai kebutuhan di wilayah tersebut," paparnya.
Andar berharap masyarakat juga turut mengawasi penyediaan dan pendistribusian LPG yang peruntukannya untuk rakyat miskin dan para usaha mikro.
"Apabila terdapat kecurangan di pangkalan dan agen, bisa melaporkan ke Pertamina," tutup Andar.