Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

IM3 Platinum: Hapus Stigma Pascabayar dan Amankan Data Pelanggan

Influencer asal Semarang, Aning Poo sebagai pelanggan setiap IM3 Platinum sedang mengunggah konten untuk media sosial. (IDN Times/Dhana Kencana)
Intinya sih...
  • IM3 Platinum resmi diluncurkan sebagai layanan pascabayar premium dengan tema Simple, Next Level
  • Layanan ini menawarkan kecepatan, stabilitas jaringan, kuota besar, dan fitur AI untuk pengalaman digital yang optimal
  • Peluncuran IM3 Platinum merupakan strategi Indosat untuk menurunkan churn rate dan meningkatkan penetrasi layanan pascabayar di Indonesia

PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) resmi meluncurkan IM3 Platinum sebagai wajah baru dari layanan pascabayar IM3. Dengan mengusung tema Simple, Next Level, layanan tersebut dirancang untuk pasar premium seperti profesional, pebisnis, dan keluarga yang mengutamakan kenyamanan, kecepatan, dan layanan eksklusif.

Dalam peluncuran yang dilakukan pada 21 November 2024, Indosat menegaskan bahwa IM3 Platinum bukan sekadar layanan data biasa. EVP Head of Circle Java IOH, Fahd Yudhanegoro menyebut IM3 Platinum sebagai layanan terbaik dari yang pernah ada di portofolio Indosat.

Speed-nya sangat bagus, dan pelanggan akan mendapat prioritas akses ke jaringan, bahkan saat jaringan padat sekalipun,” katanya.

Untuk diketahui, IM3 Platinum menyediakan Platinum Network, yaitu akses khusus ke jaringan Indosat yang lebih cepat dan stabil. Menurut Fahd, ketika jaringan padat, pelanggan Platinum akan lebih dulu mendapatkan slot akses dibanding pelanggan lainnya.

Fitur unggulan lain yang menarik adalah paket data besarnya dengan harga bersaing. Masyarakat bisa menikmati kuota 1TB selama satu tahun hanya dengan harga Rp1 juta, atau setara Rp83 ribuan per bulan.

Adapun, untuk pelanggan keluarga, IM3 Platinum menyediakan paket Platinum Family yang menawarkan kuota 50GB per bulan mulai Rp80 ribu. Kuota tersebut bisa dibagi ke lima anggota keluarga.

"Skema di IM3 Platinum mampu memberikan efisiensi maksimal, terutama untuk pelanggan intensif seperti pebisnis, pembuat konten (content creator), atau keluarga digital," ucap Fahd.

Influencer asal Semarang, Aning Poo sebagai pelanggan setiap IM3 Platinum. (IDN Times/Dhana Kencana)

Pemengaruh atau influencer asal Semarang, Aning Poo menjadi salah satu yang ikut merasakan perbedaan signifikan saat menggunakan layanan IM3 Platinum. Menurutnya, koneksi internet yang stabil dari layanan tersebut sangat berdampak pada portofolio kerja dan kepuasan klien-kliennya.

“Sekarang gak perlu repot isa-isi pulsa, sinyalnya juga stabil terus. Saya bekerja kan sangat bergantung pada kualitas jaringan internet yang andal untuk keperluan upload (unggah) konten, posting, dan live streaming (siaran langsung),” ujar perempuan berusia 28 tahun pemilik akun Instagram @aningpoo tersebut.

Pada layanan IM3 Platinum yang tersedia di aplikasi myIM3, Indosat ikut menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). AI mereka tanamkan pada fitur SmartASK, berupa portal tanya jawab (Q&A) otomatis yang memungkinkan pelanggan mendapatkan jawaban cepat melalui perintah suara.

Kemudian, AI ikut digunakan dalam pengelolaan jaringan melalui sistem Automated Network Services, yang secara otomatis memberikan prioritas jaringan kepada pelanggan IM3 Platinum, terutama saat jaringan padat.

“Saya sempat antusias juga was-was waktu pertama kali pakai. Kaget juga ternyata sinyalnya di (daerah) mana-mana aman (stabil) terus, gak ada gangguan. Soalnya kan saya sering pergi ke luar kota, termasuk ke daerah pelosok atau pegunungan, dan koneksi internet IM3 Platinum tetap ajek,” aku Aning yang mulai menggunakan layanan itu sejak Desember 2024, sebulan setelah diluncurkan.

Langkah Strategis Tekan Churn Rate

Indosat secara terbuka menyatakan, peluncuran IM3 Platinum merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menurunkan churn rate, yaitu tingkat pelanggan yang beralih ke layanan operator lain. Dalam industri telekomunikasi Indonesia yang makin kompetitif, churn rate menjadi salah satu tantangan terbesar yang berdampak langsung terhadap pendapatan dan kelangsungan bisnis perusahaan.

Dalam Investor Memo Indosat triwulan pertama tahun 2019, tercatat churn rate Indosat berada di angka 8,2 persen. Angka itu menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan periode sebelumnya, saat churn rate Indosat sempat menyentuh angka 22 persen.

Tingginya churn rate bukan semata soal kehilangan pelanggan dan penurunan pendapatan. Dampak lain yang tidak kalah penting adalah risiko terhadap keamanan data pelanggan. 

Salah satu modus yang marak adalah SIM swap fraud--pembajakan nomor telepon melalui penggantian kartu SIM secara ilegal--, yang sering dimanfaatkan untuk membobol rekening bank maupun akun digital.

Kondisi tersebut diperparah oleh kebiasaan pelanggan--khususnya prabayar--yang kerap berganti kartu. Pasalnya, frekuensi aktivasi kartu baru yang tinggi membuka celah bagi penyalahgunaan data kependudukan, seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK). 

Dengan kata lain, makin tinggi churn rate, maka makin banyak juga nomor baru yang diaktifkan—dan makin besar pula potensi terjadinya registrasi fiktif atau pencurian identitas. 

Oleh karena itu, menekan churn rate dan memperkuat proses verifikasi data pelanggan menjadi dua hal yang harus berjalan seiring. Keduanya merupakan bagian dari kebijakan yang saling menguatkan untuk melindungi pelanggan sekaligus menciptakan industri telekomunikasi yang lebih sehat dan aman.

SVP Head of Region Central Java Indosat Ooredoo Hutchison, Joko Tri Wibowo. (IDN Times/Dhana Kencana)

Sepak terjang Indosat menghadirkan layanan IM3 Platinum menjadi relevan. Dengan menyasar segmen pelanggan premium dan berfokus pada loyalitas jangka panjang, IM3 Platinum secara nyata ikut membantu menurunkan churn rate.

Hal itu berdampak karena jumlah kartu SIM tidak aktif (SIM kartun) dan lalu lintas jaringan hantu (ghost network) berkurang, sehingga kualitas jaringan dapat ditingkatkan secara keseluruhan.

“Kami ingin pelanggan merasa dihargai, bukan sekadar dijadikan target promosi sesaat. Itu sebabnya kami membangun pengalaman menyeluruh—mulai dari jaringan, pelayanan, hingga fleksibilitas paket. Kami percaya bahwa pertumbuhan bisnis yang sehat datang dari pelanggan yang loyal dan puas. IM3 Platinum menjadi bagian dari upaya kami untuk menghadirkan layanan yang bukan hanya cepat dan canggih, tapi juga relevan dan nyaman bagi pelanggan premium kami,” kata SVP Head of Region Central Java IOH, Joko Tri Wibowo kepada IDN Times.

Strategi tersebut rupanya membuahkan hasil positif. Berdasarkan Laporan Kinerja Tahun 2024 Indosat yang dirilis pada 10 Februari 2025, tercatat pelanggan pascabayar tumbuh sekitar 40 persen dalam lima bulan sejak peluncuran IM3 Platinum pada November 2024.

Secara keseluruhan, hingga akhir 2024, pelanggan pascabayar Indosat naik 6,9 persen menjadi sekitar 1,5 juta.

Mengubah Mindset untuk Masa Depan

Ibu rumah tangga Via mengunggah foto KTP untuk upgrade layanan IM3 Platinum melalui aplikasi myIM3 yang hanya menggunakan NIK. (IDN Times/Dhana Kencana)

Di sisi lain, layanan pascabayar di Indonesia masih menghadapi tantangan persepsi. Selama ini, masyarakat masih menganggap pascabayar sebagai layanan yang mahal, rumit, dan hanya untuk kalangan tertentu. 

Makanya tidak mengherankan, data Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan, pada tahun 2023, jumlah pelanggan pascabayar di Indonesia hanya sebesar 9,47 juta atau 2,69 persen dari total pelanggan seluler sebanyak 352 juta. Jumlah tersebut turun 8,32 persen dari 10,33 juta pelanggan pascabayar di tahun 2022.

Persepsi dan hambatan teknis maupun sosial masih menjadi penghalang utama penetrasi layanan pascabayar. Situasi itu ikut dirasakan oleh Ashfiyatul, seorang ibu rumah tangga dengan satu anak. Ia mengaku selama ini lebih nyaman menggunakan kartu prabayar karena merasa layanan pascabayar terlalu merepotkan.

“Pembukaan akun pascabayar seringnya harus datang langsung ke gerai dan perlu waktu lama. Dulu juga ribet syarat-syaratnya, harus ini itu, wajib punya rekening bank atau kartu kredit gitu lah. Jadi, saya merasa pascabayar itu gak fleksibel. Lebih enak pakai prabayar,” ungkapnya, Kamis (15/5/2025).

Stigma tersebut coba dipatahkan oleh Indosat melalui layanan IM3 Platinum, dengan harga transparan, proses pendaftaran yang mudah, serta servis premium yang dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal.

Langkah itu menjadi bagian transformasi layanan pascabayar yang lebih inklusif, mudah diakses, dan bernilai tambah. Karena IM3 Platinum tidak hanya menawarkan kuota besar, namun juga pengalaman digital yang sederhana, personal, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat masa kini.

“Iya, saya belum lama ini tahu kalau IM3 Platinum bisa daftar langsung dari aplikasi myIM3. Langsung coba dan benar. Tinggal masukkan nomor dan KTP, langsung diproses. Pembayarannya juga gampang,” aku perempuan yang akrab disapa Via itu, yang kini menggunakan paket IM3 Platinum dengan kuota 50 GB per bulan.

Peluncuran IM3 Platinum menjadi contoh nyata bahwa pasar Indonesia siap menerima layanan pascabayar—asal syaratnya mudah, harganya wajar, dan layanannya benar-benar berbeda. Dengan kombinasi jaringan cepat, fitur cerdas, dan pelayanan prioritas, IM3 Platinum bisa menjadi pintu masuk segmen pascabayar ke pangsa yang lebih besar.

Transformasi yang dilakukan Indosat tidak berjalan sendirian. Langkah mereka beriringan dengan arah kebijakan pemerintah yang saat ini gencar melakukan "bersih-bersih" ruang digital. Di antara gebrakannya adalah percepatan migrasi ke teknologi e-SIM, yang juga sudah terintegrasi dalam layanan IM3 Platinum.

“e-SIM adalah solusi masa depan. Dengan integrasi sistem digital dan pendaftaran biometrik, teknologi ini memberikan perlindungan ganda terhadap penyalahgunaan data pribadi,” kata Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid saat Sosialisasi Peraturan Menteri tentang e-SIM dan Pemutakhiran Data di Jakarta, Jumat (11/4/2025).

Pemerintah juga memperketat aturan mengenai jumlah nomor seluler yang dapat dimiliki satu orang. Mengacu Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2021, setiap individu kini hanya boleh mendaftarkan maksimal tiga nomor per operator. Aturan tersebut muncul setelah ditemukannya kasus di mana satu NIK digunakan untuk mendaftarkan lebih dari 100 nomor, sebuah celah yang rentan dimanfaatkan untuk kejahatan digital.

Dengan demikian, migrasi ke e-SIM dan adopsi layanan pascabayar IM3 Platinum bukan sekadar kebutuhan teknis. Hal tersebut menjadi fondasi terbentuknya ruang digital Indonesia yang bersih, sehat, dan tepercaya.

Jika strategi tersebut berhasil, bukan mustahil peta industri telekomunikasi Indonesia akan berubah. Dari yang selama ini didominasi oleh kartu “pakai-buang”, menjadi ekosistem layanan yang lebih cerdas, efisien, berbasis identitas yang sah, serta mampu memberikan nilai jangka panjang—baik bagi pelanggan maupun industri secara keseluruhan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us