Semarang, IDN Times - Gojek sebagai super app karya anak bangsa terus melakukan gebrakan dalam memperlebar jaringan bisnisnya di Jawa Tengah. Kali ini, perusahaan start-up tersebut mengajak para istri driver Gojek di Semarang untuk berpartisipasi dalam line bisnisnya.
Caranya, setiap istri driver Gojek ditawari modal Rp500 ribu agar mereka tertarik gabung dengan GoFood. Hal tersebut tampak saat para istri Gojek ikut latihan meracik kopi di Rosti Cafe, Jalan Pandanaran Semarang, Selasa (4/2).
Head Regional Corporate Affairs Gojek Jateng DIY, Arum K. Prasodjo menyatakan pihaknya berusaha menggabungkan trik meracik kopi yang efektif, kemampuan berwirausaha dengan fitur dalam ekosistem Gojek.
"Fokus kami untuk kesejahteraan mitra tidak terbatas pada inovasi pada platform kami. Kami percaya keluarga mitra memiliki potensi meningkatkan kesejahteraannya dengan cara menambah wawasan kewirausahaan dan juga keterampilan memasak, maka kami meluncurkan program Cerdik Berwirausaha bareng Gojek Swadaya," kata Arum.
Agar keterampilannya kian terasah, ia sengaja menghadirkan sejumlah barista kopi yang ikut membekali keahlian buat mereka.
Pihaknya mengaku akan mendampingi sekaligus memberikan dukungan selama tiga bulan ke depan. Ia berharap nantinya para istri Gojek yang terbukti terampil meracik kopi bisa ikut nyemplung di dunia usaha. Setelah itu, ujar Arum para istri driver Gojek bisa bergabung ke GoFood untuk mengembangkan bisnisnya.
Ia menjelaskan istri driver Gojek juga dapat modal Rp 500 ribu bagi 30 pendaftar pertama. Saat ini, terjadi tren positif dari para partner usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bergabung dengan GoFood secara nasional termasuk di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
"Mereka telah memanfaatkan aplikasi pengelolaan merchant GoFood atau GoBiz sehingga rata-rata mengalami peningkatan omzet 3-5 kali lipat sejak mereka bergabung dan memanfaatkan teknologi ini," paparnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang, Mukhamad Khadis pun turut mengapresiasi upaya Gojek yang memberikan akses usaha lebih luas kepada perempuan yang tinggal di Semarang.
"Apresiasi kami juga atas pemberian peluang belajar Bahasa Inggris kepada putra putri mitra sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas pendidikannya," pungkasnya.