Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Solo Techno Park (STP). (IDN Times/Larasati Rey)

Surakarta, IDN Times - Memiliki fasilitas dan infrastruktur yang sangat memadai bagi perusahaan multinasional maupun perusahaan teknologi beroperasi di Solo.

Solo Technopark (STP), merupakan salah satu area yang diperuntukkan bagi perusahaan swasta untuk beroperasi, sekaligus inisiasi Pemerintah Kota Solo menjadikan area tersebut pusat inovasi serta inkubasi bisnis yang khusus untuk sektor ekonomi digital. 

1. STP jadi jujugan perusahan teknologi

Gedung Shopee di Solo Techno Parak (STP). (IDN Times/Larasati Rey)

Pemimpin BLUD Solo Technopark, Yudit Cahyantoro, mengatakan jika banyak perusahaan teknologi yang meramaikan Solo Technopark, diantaranya; Shopee Bukalapak, Tokopedia  dan perusahaan lainnya seperti Indosat, Huawei dan Acer. Dan salah satu perusahaan teknologi yang banyak membuka peluang usaha yakni Shopee.

“Kita berusaha membangun ekosistem-ekosistem digital yang ada di kota Solo. Jadi salah satunya mengajak mitra-mitra kita, seperti Shopee. Sebab Shopee ini merupakan e-commerce yang besar. Jadi ini sangat mendukung untuk proses transformasi digital. Kemudian mendukung entrepreneurship. Ini ada di kawasan untuk membangun ekosistem digital di Kota Solo,” jelasnya Kamis (25/7/2024).

Lebih lanjut, Yudit mengatakan sejak berdirinya Solo Technopark, berbagai aktivitas dan operasional perusahaan makin bergeliat di sana. Berbagai fasilitas, seperti co-working space, lapangan olahraga hingga lapak UMKM disediakan. Selain pekerja yang berada di Gedung Sembrani dan Gumarang STP, para mahasiswa, pelajar hingga pekerja lepas atau freelancer menjadikan tempat itu untuk beraktivitas hingga mengerjakan tugas.  

2. Menampung banyak Gen Z dan Millenials

Solo Techno Park (STP). (IDN Times/Larasati Rey)

Dengan memiliki luas lahan kurang lebih 5 hektar, Solo Technopark bisa menampung banyak GenZ-milenial dalam beraktivitas. Tak heran tiap harinya, pengunjung di STP tiap harinya bisa mencapai 200-300 orang, belum termasuk para pekerja.

“Sebenarnya tidak cuma (peruntukkanya) hanya untuk Gen-Z, tapi untuk generasi-generasi yang lain. Hanya lingkungan dan kawasan STP ini dibuat untuk Gen-Z nyaman, seperti fasilitas olahraga. Dengan adanya fasilitas podcast, pengembangan konten creator, dan lain-lain itu ada di kawasan STP," jelasnya.

"Ini untuk menarik Gen-Z ke STP. Kalau kita lihat saat ini rata-rata kunjungan STP itu 200-250 orang dari berbagai kalangan, SMK, perguruan tinggi. Ada juga dari masyarakat umum yang ingin melihat program-program yang ada di Solo Technopark seperti apa. Makanya seperti Shopee itu kita tuntut tiap bulan membuat program pelatihan digital marketing, pelatihan membuat konten yang baik, itu kita tuntut. Kalau mengikuti IG STP, ada pelatihan rutin yang dilakukan,” sambung Yudit.

3. Membuka lapangan pekerjaan

Gedung Shopee di Solo Techno Parak (STP). (IDN Times/Larasati Rey)

Lebih lanjut, Yudith pun mengakui, Shopee menjadi salah satu perusahaan yang menjadikan STP untuk menampung para pekerja, sekaligus mendirikan area co-working space yang paling banyak didatangi oleh para pengunjung. 

Kehadiran Shopee sebagai area perkantoran pula membuat STP makin ramai dan secara tidak langsung menghidupkan ekonomi kawasan sekitar. Sekadar informasi, Shopee memiliki 1.300 karyawan yang berkantor di Solo Technopark dengan 3 pembagian waktu (shift) bekerja.

”Penyerapan SDM untuk warga Solo cukup besar. Kebanyakan dari Solo. Rekrutmen ada di sini dan menggandeng beberapa perguruan tinggi di Solo, kita ambil talentanya dari Solo semua,” pungkasnya.

Editorial Team