Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang petugas bea cukai mengecek dokumen fisik pada batang yang akan diekspor melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (Dok Humas Bea Cukai Tanjung Emas Semarang)

Semarang, IDN Times - Aktivitas ekspor di Jawa Tengah mulai terdampak dari gejala resesi Global. Selama dua bulan terakhir, pihak Bea Cukai Tanjung Emas Semarang mencatat ada penurunan barang yang diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat, menyusul adanya pelemahan daya beli masyarakat di dua negara tujuan ekspor tersebut. 

1. Daya beli Eropa dan Amerika turun karena harga gas dan suku bunga tinggi

Beberapa warga membawa bendera Uni Eropa. (pexels.com/Son Tung Tran)

Kepala Bea Cukai Tanjung Emas Semarang, Anton Martin menjelaskan, penurunan daya beli warga Eropa maupun Amerika Serikat merupakan imbas kenaikan suku bunga yang sangat tinggi. 

Selain itu, perang Ukraina dan Rusia yang berkepanjangan ikut membuat harga gas dari Rusia menjadi mahal. Padahal, selama ini, mayoritas negara Eropa memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap pasokan gas bumi dari kilang minyak milik Rusia. 

"Jadinya karena ada penurunan konsumsi masyarakat akhirnya dua bulan terakhir kita merasa kegiatan ekspor dengan tujuan ke negara-negara Eropa dan Amerika Serikat menurun 20 persen. Pengaruhnya perang Ukraina dan Rusia juga begitu besar terhadap harga gas dunia. Kita yakin negara Barat berusaha mengurangi daya belinya karena di saat bersamaan juga harus menyikapi kenaikan suku bunga bank," kata Anton ketika ditemui IDN Times, Rabu (4/1/2023). 

2. Bea cukai khawatirkan dampak panjang resesi Global

Editorial Team