Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Semarang, IDN Times - Matahari hampir diatas ubun-ubun saat Hwa Zing sibuk mengemasi barang dagangannya, di sudut lapak Pasar Gang Baru, kawasan Pecinan, Kota Semarang, Jumat (17/1). Di meja dagangannya, bisa dikatakan daging babi yang ia jual sejak pagi, laris manis. 

Pria peranakan Thionghoa ini mengaku saban hari ia menjual lima ekor daging babi berbagai bentuk untuk dikonsumsi saat Imlek.  

"Hampir setiap hari laku lima ekor babi. Sekilonya saya jualnya Rp75 ribu," katanya kepada IDN Times. 

Meski begitu penjualan daging babi jelang datangnya tahun baru China tak seramai seperti dulu. 

1. Pedagang jual daging babi Rp75 ribu per kilo

Ilustrasi babi hutan (IDN Times/ Ayu Afria)

Daging babi dagangannya selalu ludes diserbu para pembeli sejak tiga hari terakhir. Satu ekor setara dengan 80-100 kilogram. 

Para pelanggannya biasanya berburu daging babi untuk diolah jadi ragam masakan khas Thionghoa. Namun, tak jarang pula ada yang sengaja memborong untuk dijadikan sesaji di dalam klenteng. 

"Kalau yang lagi dicari sekarang, banyak yang nyari samcan atau bagian perut babi. Biasanya dibikin babi panggang, kecap dan masakan lainnya saat puncaknya Imlek," akunya. 

2. Saat ini jarang warga Pecinan sembahyang ke klenteng

Editorial Team

Tonton lebih seru di