Dok. Humas Pemprov Jateng
Pengembangan sekolah vokasi merupakan program unggulan dari Pemprov Jateng. Pengembangan tersebut salah satunya dengan memperbanyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dibutuhkan dunia industri.
Sebab, lulusan dari sekolah vokasi yang ada saat ini, salah satunya SMK Negeri Jateng, telah banyak diserap tenaga kerjanya.
Pengembangan lain adalah sinkronisasi antara kurikulum yang ditetapkan dan dikelola sekolah-sekolah vokasi itu dengan kebutuhan dunia industri. Sebaliknya, dunia usaha juga diharapkan turut mendukung memberikan masukan mengenai kebutuhan tenaga kerja yang ada.
Dua bentuk pengembangan tersebut selaras dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
"Kurikulum (sekolah vokasi) harus link and match dengan kebutuhan industri. Ada Inpres-nya, terkait dengan pengembangan SMK. Perlu menyamakan unit kompetensi seperti apa dan kurikulumnya seperti apa. Yang dibutuhkan dari dunia usaha apa, kualifikasinya bagaimana. Dari dunia pendidikan juga harus terbuka. Dunia usaha membutuhkan kurikulum tertentu, maka harus dilakukan penyesuaian," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Ratna Kawuri di Semarang, belum lama ini.