Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kredit Pintar Ajak UMKM Salatiga Pahami Pinjaman dengan Bijak

Fintech lending Kredit Pintar menyelenggarakan edukasi literasi dan inklusi keuangan kepada pelaku UMKM di Kota Salatiga pada acara Kelas Pintar Bersama. (Dok. KREDIT PINTAR)
Intinya sih...
  • UMKM mengalami kesulitan modal dan pembiayaan, serta kurangnya pemahaman dalam akses keuangan.
  • Mellyna D. Prameswari dari eleph_u_clothing membagikan tantangan UMKM, termasuk persaingan pasar, keterbatasan modal, dan kurangnya konsistensi dalam pemasaran digital.
  • Kredit Pintar berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi UMKM melalui sosialisasi, edukasi keuangan, dan penyaluran pinjaman.

Salatiga, IDN Times - Keterbatasan modal dan sulitnya mendapatkan pembiayaan menjadi satu tantangan bagi pelaku UMKM. Ketidakpahaman pelaku mengakses pembiayaan itu kerap kali membuat mereka terjebak dengan pinjaman ilegal.

1. UMKM sulit pendanaan untuk ekspansi usaha

Fintech lending Kredit Pintar menyelenggarakan edukasi literasi dan inklusi keuangan kepada pelaku UMKM di Kota Salatiga pada acara Kelas Pintar Bersama. (Dok. KREDIT PINTAR)

Pegiat UMKM Salatiga sekaligus pemilik usaha eleph_u_clothing, Mellyna D. Prameswari berbagi kepada para pelaku UMKM dalam acara “Kelas Pintar Bersama” yang diselenggarakan Kredit Pintar, Selasa (4/2/2025). 

Melly mengungkapkan, tantangan yang kerap kali ditemui para pelaku UMKM antara lain persaingan pasar yang semakin ketat karena banyaknya produk sejenis yang ditawarkan oleh UMKM, keterbatasan modal dan sulitnya mendapatkan pendanaan untuk ekspansi dan pemasaran. 

“Kemudian, UMKM juga kurang konsistensi dalam pemasaran digital. Kekurangan itu karena tidak semua UMKM memahami bagaimana cara membangun brand dan menarik pelanggan. Selain itu, juga kurangnya konsistensi dalam pembuatan konten. Padahal, konten adalah kunci tetapi banyak UMKM tidak mampu mempertahankan kualitas dan frekuensi konten,” ungkapnya.

Sebagai seorang wirausaha, Melly telah membangun dan mempertahankan bisnis online yang dilakoninya selama kurun waktu 10 tahun terakhir. Dengan pengalamannya membangun branding ia kemudian dipercaya untuk menjadi salah satu mentor pebisnis di UMKM Semarang bidang makanan. 

2. Kredit Pintar jangkau UMKM yang terkendala permodalan

Bazar UMKM di acara HUT ke-17 Gema Desa di Manahan,Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Selanjutnya, berkaitan dengan kendala permodalan, Head of Risk Policy & Procedure Kredit Pintar, Ary Mulyono mengatakan, kesulitan dalam mendapatkan pinjaman atau modal untuk pengembangan usaha menjadi hambatan signifikan bagi UMKM yang ingin meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas market. 

“Untuk itu kami sebagai pelaku usaha jasa keuangan berupaya untuk menjangkau lebih luas lagi akses keuangan sehingga dapat menjadi solusi bagi UMKM yang terkendala permodalan. Namun demikian, tentu saja disertai dengan literasi dan edukasi keuangan yang baik agar permodalan tersebut nantinya tepat guna, bertanggungjawab, dan produktif,” katanya. 

Sosialisasi mengenai literasi dan edukasi keuangan menjadi titik fokus Kredit Pintar melalui kegiatan “Kelas Pintar Bersama”. 

Ary menambahkan, Kredit Pintar sebagai platform fintech lending yang berizin OJK senantiasa berkomitmen untuk secara konsisten menyelenggarakan Kelas Pintar Bersama di berbagai daerah yang ada di Indonesia. 

“Hal ini sebagai bentuk komitmen Kredit Pintar untuk memberikan manfaat dalam hal edukasi dan literasi keuangan yang menyasar tidak hanya masyarakat umum, namun juga para pelaku UMKM dan generasi muda,” terangnya.

3. Kredit Pintar bukukan penyaluran pinjaman capai Rp8,8 triliun

ilustrasi membuka platform pinjaman online (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, Brand Manager Kredit Pintar, Puji Sukaryadi menambahkan, Kelas Pintar Bersama merupakan inisiatif Kredit Pintar yang selaras dengan himbauan OJK bagi para pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk dapat berkolaborasi dan bersinergi dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang baik, sehingga dapat memperluas dan membuka basis ekonomi baru di daerah. 

“Dengan adanya akses keuangan masyarakat yang lebih luas, bertanggungjawab, dan produktif, maka diharapkan dapat mendukung meningkatnya kesejahteraan dan memperkuat pembangunan ekonomi nasional,” tandasnya.

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2024 lalu Kredit Pintar telah membukukan penyaluran pinjaman hingga lebih dari Rp8,8 triliun. Sementara itu, sejak berdiri pada tahun 2017, total akumulasi pinjaman yang telah disalurkan oleh Kredit Pintar yaitu mencapai dari Rp50,9 triliun. 

Komitmen Kredit Pintar melalui Kelas Pintar Bersama secara konsisten telah dilakukan secara offline selama 2024 dan diikuti oleh lebih dari 759 peserta yang terdiri dari mahasiswa, UMKM, hingga masyarakat umum. 

“Melalui literasi keuangan yang kami lakukan ini, kami berharap dapat memberikan banyak manfaat dan berdampak pada penguatan literasi keuangan serta peningkatan potensi UMKM serta bertumbuhnya iklim yang sehat bagi industri fintech lending di Indonesia. Selain itu, kami berharap pelaku UMKM juga dapat memahami manfaat, risiko dan kewajiban sebelum mengambil keputusan keuangan,” pungkas Puji.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
ANGGUN PUSPITONINGRUM
EditorANGGUN PUSPITONINGRUM
Follow Us