Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Peswat Batik Air saat beroperasi di Bandara Ahmad Yani Semarang (dok. Humas Bandara Ahmad Yani Semarang)

Intinya sih...

  • Banyak bandara internasional yang tidak efisien, dengan penerbangan terbatas dan fasilitas yang tidak dimanfaatkan secara optimal.
  • InJourney Airports akan menerapkan pola regionalisasi di 37 bandara yang dikelola untuk membangun konektivitas udara yang lebih baik.
  • 16 dari 31 bandara berstatus internasional di Indonesia kini menjadi berstatus domestik setelah penetapan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 31 Tahun 2024.

Semarang, IDN Times -Sejumlah fakta di lapangan terungkap dari kegiatan operasional bandar udara (bandara) di Indonesia yang berstatus internasional. Injourney Airport yang menjadi brand baru PT Angkasa Pura I mengungkapkan banyak bandara internasional yang beroperasi tetapi tidak terlalu efisien. 

"Faktanya, banyak sekali bandara berstatus internasional namun sudah lama tidak ada penerbangan internasional. Atau ada penerbangan internasional tapi hanya 2-3 kali seminggu," ujar Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi dalam keterangan yang diterima IDN Times, Senin (29/4/2024). 

Editorial Team

Tonton lebih seru di