Awas! Ada yang Palsu, Begini Cara Cek Bright Gas Asli dari Pertamina

Intinya sih...
Pertamina Patra Niaga Regional JBT mengimbau masyarakat untuk rajin melakukan scan segel pada tabung gas nonsubsidi 12 kg.
Scan segel memuat informasi asal usul distributor tabung yang memastikan keaslian atau resmi berasal dari Pertamina.
Pertamina memastikan distribusi bright gas palsu tidak terjadi pada agen resmi dan mengurangi jatah pasokan subsidi.
Surakarta, IDN Times - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat membeli tabung gas nonsubsidi 12 kg. Sebab, belakangan marak praktik ilegal penyuntikan gas subsidi dari tabung 3 kg ke tabung nonsubsidi 12 kg atau bright gas.
1. Lakukan scan segel
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Taufiq Kurniawan mengatakan, kasus tabung gas suntik sebagian sudah dibongkar oleh polisi. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang menggunakan elpiji bright gas untuk melakukan scan segel terlebih dulu.
"Soal bright gas kami imbau kepada masyarakat utamanya pelaku usaha dan rumah tangga yang menggunakan elpiji bright gas sebagai bahan bakar untuk memasaknya, kami himbau agar rajin melakukan scan segel. Kenapa, ini untuk menjamin keaslian tabung tersebut," ujarnya Senin (30/6/2025).
2. Cara lakukan scan segel pada tabung bright gas
Lanjut Taufiq, meminta masyarakat untuk senantiasa mengecek scan segel yang ada di tabung gas. Scan segel tersebut memuat informasi mengenai asal usul distributor tabung, sehingga tabung yang dibeli oleh konsumen terjamin keaslian atau resmi berasal dari Pertamina.
"Nah ini penting, kenapa? Karena beberapa waktu belakangan ini memang marak diungkap oleh polisi adanya praktek dari oknum yang itu sudah di luar rantai pasok Pertamina. Yang sudah bukan merupakan tanggung jawab dari Pertamina lagi. Yang itu sengaja melakukan penyuntikan dari elpiji 3 kilogram kepada tabung 12 kilogram. Nah ini harapannya masyarakat bisa terhindar," jelasnya.
"Dari scan itu bisa memunculkan informasi soal keaslian produk itu. Atau QR code saat di-scan nggak muncul apapun gitu. Jadi itu merupakan salah satu indikator yang bisa digunakan untuk masyarakat mengidentifikasi keaslian dari tabung tersebut," sambungnya.
Sedangkan untuk ciri-ciri fisik tabung, Taufiq mengaku jika tabung asli dan palsu sulit dibedakan, kendati demikian ia meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati.
"Untuk ciri-ciri fisik mungkin kalau kasat mata kita gak bisa membedakan. Kalau itu kita gak scan langsung ya untuk keasliannya yang sulit dibedakan. Kita tidak menjamin kualitas produknya ya, berarti kalau pembelian elpijinya gak resmi kualitasnya gak bisa kita jamin. Takarannya juga kita gak tahu ya, keamanannya juga keaslian dan sebagainya," jelasnya.
3. Pertamina lakukan pengawasan dan lapor ke polisi
Untuk korban penyuntikan bright gas, menurut Taufiq, sering dialami oleh para pelaku usaha di sektor peternakan dan sektor usaha lainnya. Kebanyakan dari mereka kurang memperhatikan secara serius mengenai informasi bahwa ada di QR code di segel bright gas yang dapat di-scan melalui handphone.
Kendati demikian, hingga saat ini belum ada laporan kejadian tersebut. Kendati demikian, kepolisian telah membongkar praktik ilegal penyuntikan elpiji 3 kg ke 12 kg di sejumlah wilayah. Di antaranya di Yogyakarta oleh Polda DIY, dan Kabupaten Semarang serta Kabupaten Temanggung oleh Bareskrim Mabes Polri.
"Belum ada sejauh ini, tapi kita karena itu ranahnya kepolisian dan pihak terkait untuk melakukan pengawasan pendistribusian elpiji. Mari kita serahkan kewenangan sepenuhnya kepada kepolisian untuk menindak itu," jelasnya.
Taufiq memastikan distribusi bright gas palsu tersebut tidak terjadi pada agen resmi. Ia menyebutkan, adanya bright gas ilegal tersebut mengurangi jatah pasokan ke masyarakat yang seharusnya mendapatkan jatah subsidi.
"Rantai distribusi kita jamin gak ada. Karena si oknum ini gak mungkin masuk ke rantai distribusi kita. Karena dia pasti head to head-nya dengan truk resmi dengan dengan mobil resmi, jalur distribusi yang resmi," pungkasnya.