Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250721-WA0041.jpg
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyapa warga Desa Bantengan Wonosari Klaten. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Intinya sih...

  • Kopdes Merah Putih di Jawa Tengah menjual barang dan jasa, termasuk simpan pinjam dan pembelian gabah petani.

  • Kopdes diharapkan dapat menguatkan perekonomian desa, menciptakan desa mandiri, dan membantu UMKM dengan harga murah.

  • Kebijakan kopdes merupakan ide Presiden Prabowo Subianto untuk membuat masyarakat lebih sejahtera.

Brebes, IDN Times - Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes) Merah Putih di Jawa Tengah dipastikan akan menjual ragam barang dan menawarkan banyak jasa bagi warga Desa terdekat. 

Bahkan di Desa Kertasari, Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes, pihak kopdes nantinya menggelar jasa simpan pinjam seperti yang selama ini ditekuni BUMDes setempat. 

Kopdes Kertasari Brebes akan buka jasa simpan pinjam

Koperasi Merah Putih

Kades Kertasari, Herman Budi Hartanto berkata sebelum ada kopdes, di desanya selama ini kerap menggantungkan jasa simpan pinjam yang dilayani dari Bumdes Kartasari. 

Namun, dengan munculnya kopdes, pihaknya optimis akan semakin menguatkan perekonomian desa. 

“Berkembangnya koperasi desa bisa mendorong kegiatan-kegiatan desa, masyarakat juga akan mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU) akhir tahun," katanya, Senin (21/7/2025). 

Janji ciptakan desa mandiri

Proses penyerapan gabah kering giling dari tingkat petani wilayah Semarang Raya. (IDN Times/Fariz Fardiantto)

Ia juga bilang munculnya kopdes cukup disambutnya antusias. Ia mengatakan nantinya program ini diyakini mampu mengangkat perekonomian desa. 

Dengan begitu, menurutnya akan menciptakan desa mandiri. 

"Desa diharapkan memiliki potensi yang bisa digali dengan pembiayaan dari koperasi. Jadi bisa membiayai kegiatan di desa tanpa ketergantungan lagi dengan dana pemerintah,” katanya saat ditemui di lokasi peluncuran kopdes Merah Putih Desa Bantengan Wonosari Kabupaten Klaten. 

Janji beli gabah petani dan jual lewat kopdes

Ilustrasi beras (dok. Bulog)

Kades Klambu, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Yanti juga mengaku adanya kopdes diharapkan mengembangkan potensi desa. Juga dapat memberikan pinjaman dengan bunga kecil.

Di desanya saat kopdes sudah beroperasi akan melayani pembelian gabah hasil panen petani desa. Gabah, katanya kemudian akan diolah sendiri dan dijual sendiri melalui koperasi tersebut. 

Kemudian ia juga mengklaim kopdesnya akan menjual bahan pokok dan gas elpiji dengan harga murah.

"Banyak sekali potensi yang bisa diserap. Anak-anak muda juga dapat mengembangkan usaha dengan bantuan dari koperasi, lalu mereka juga bisa lepas dari pinjol yang membuat harta benda habis," jelasnya.

Kopdes Tlogosari Wetan tampung barang titipan UMKM

Ilustrasi UMKM. (Dok. Bank Mandiri)

Lurah Tlogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Erkamto Warsono juga menuturkan kopdes di kelurahannya akan melayani transaksi piutang simpan pinjam, jual sembako dan menampung produk UMKM Kelurahan Tlogosari Wetan.

"Koperasi ini untuk mengangkat perekonomian di wilayah. Ke depan juga akan merangkul semua UMKM di untuk sinkronisasi dengan KKMP,” ujarnya.

Ahmad Luthfi: Kopdes idenya presiden

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi melambaikan tangan kanannya kepada warga Desa Bantengan Wonosari Klaten. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan kopdes merupakan kebijakan langsung Presiden Prabowo Subianto. Jadi adanya kopdes otomatis memang idenya Prabowo. 

"Koperasi Merah Putih ini adalah idenya Presiden yang membuat masyarakat kita lebih sejahtera," katanya. 

Editorial Team