Semarang, IDN Times - Manajemen maskapai penerbangan Lion Air mengklaim sebuah pesawat Boeing 737-900ER bernomor registrasi PK-LHR yang melayani rute Solo-Denpasar, Bali masih laik terbang.
Hal tersebut ditegaskan oleh maskapai berlogo kepala singa merah itu untuk menanggapi respon dari seorang penumpangnya yang memprotes adanya gangguan pada mesin pendingin udara di dalam kabin.
Coorporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menyebutkan berdasarkan keluhan dari penumpang Lion Air yang berangkat dari Bandara Internasional Adi Soemarmo menuju Bandara Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, pada Kamis (27/5/2021), pihaknya kemudian melakukan pengecekan menyeluruh pada pesawatnya.
"Ketika diperiksa pada bagian pesawat Boeing 737-900ER dengan nomor penerbangan JT-924, kita sudah menjalankan sesuai standar operasional prosedur (SOP)," ujar Danang dalam keterangan yang didapat IDN Times pada Senin pagi (31/5/2021).
Danang berdalih maskapainya sudah memastikan jika mesin pendingin udara diupayakan untuk dihidupkan di semua pesawat yang akan terbang.
Di dalam kabin pesawat Boeing 737-900ER, katanya hal serupa juga dilakukan supaya siklus udara tetap bekerja ketika masih di landasan pacu dan bisa bekerja maksimal ketika terbang di udara.
Danang mengatakan pesawat masih dinyatakan laik terbang dan beroperasi alias airworthy for flight. "Lion Air telah melakukan pengecekan kepada pesawat dimaksud. Hasil pemeriksaan bahwa pesawat dalam kondisi laik terbang," cetusnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan ketika kejadian, pesawat Boeing 737-900ER mengangkut 135 penumpang dari Solo menuju Denpasar, Bali. Pesawat yang bertolak jam 08.10 WIB tersebut tiba dengan mulus di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar jam 10.25 WITA.
Danang berkata mengenai keluhan dari seorang penumpang terkait operasional mesin pendingin udaranya, pihaknya sudah berusaha memeriksa pesawat dan kondisinya beroperasi cukup baik.
Menurutnya Lion Air akan tetap patuh menjalankan operasional dan melayani penerbangan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Pihak manajemennya juga telah memperhatikan faktor-faktor yang memenuhi aspek keselamatan keamanan serta mengedepankan pedoman protokol kesehatan.
"Kita sampaikan permohonan maaf kepada seluruh penumpang bila pada saat penerbangan merasakan terganggu atas ketidaknyamanan yang timbul," bebernya.