Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Gedung OJK. (IDN Times/Larasati Rey)

Surakarta, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 3 Jawa Tengah dan Yogyakarta akan menjadikan lurah dan kepala desa (kades) sebagai agen literasi keuangan untuk masyarakat di akar rumput.

Konsepnya, seperti jogo tonggo saat menghadapi pandemi COVID-19. Tugasnya, selain memberikan edukasi soal literasi keuangan, sekaligus menjadi tempat aduan warga desa yang menjadi korban pinjaman online (pinjol) ilegal atau investasi bodong.

1. Libatkan Lurah untuk sentuh masyarakat pedesaan.

(Ilustrasi desa) ANTARA FOTO/Jojon

Kepala OJK Kantor Regional 3 Jawa Tengah dan Jogjakarta, Aman Santosa mengatakan jika saat pandemi banyak imbauan soal protokol kesehatan (prokes). Maka saat ini, imbauan yang gencar disosialisasikan soal literasi keuangan.

Kades lengkap dengan perangkat desa lainnya ditunjuk menjadi person in charge (PIC) yang membidangi pusat literasi keuangan di daerah tersebut. Bisa menggandeng industri jasa keuangan (IJK) yang ada di desa setempat.

"Kami akan mencoba menjadikan lurah dan kades sebagai agen literasi keuangan. Bukan lurahnya yang diedukasi. Tapi mereka yang kami minta ikut sedih, ikut bertanggungjawab kalau warganya tertipu oleh pinjol ilegal atau investasi bodong," Sabtu (25/11/2022).

"Contohnya, di Desa Jatilawang, Banjarnegara. Di situ ada kantor kas bank dan kantor cabang Bank. Kami minta desa itu kolaborasi dengan Bank tersebut untuk memfasilitasi kegiatan literasi keuangan warga," imbuhnya.

2. Dorong lurah dan kades jadi garda terdepan.

Editorial Team

Tonton lebih seru di