Pedagang mengemas minyak goreng curah di kawasan Desa Tungkop, Darussalam, Aceh Besar, Aceh, Kamis (6/1/2022). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)
Seorang pedagang minyak goreng curah, Sawi pun mengalami hal serupa. Ia menjual minyak goreng curah Rp28 ribu karena stoknya yang minim.
"Minyak semua harganya masih mahal. Mbok yao pemerintah dinormalkan lagi harganya. Kasihan pedagang eceran yang modalnya terbatas," keluhnya.
Pedagang Pasar Boom Lama, Semarang Utara, Hartatik berkata, tidak pernah kebagian minyak goreng subsidi karena pihak kecamatan tidak pernah mendata ke pasarnya.
"Kalau yang mau dapat minyak subsidi kan kudu didata sama kecamatan dulu. Itu pun dapatnya cuma empat bungkus, lima bungkus. Ndak cucuk (tidak sesuai), Mas," tandasnya.