Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Empon-empon (IDN Times/Ardiansyah Fajar)

Boyolali, IDN Times - Pengusaha empon-empon di Boyolali mengaku "masuk angin" mereka merugi akibat dampak dari pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

PPKM yang bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 tersebut berdampak pada perekonomian masyarakat dari berbagai bidang usaha.

1. Permintaan meningkat namun terkendala pengiriman

Ilustrasi minuman herbal dari empon-empon. IDN Times/Aji

Suwarno pengusaha empon-empon, asal Boyolali mengatakan jika usaha empon-empon miliknya sebenarnya mengalami peningkatan saat pandemik COVID-19. Namun usahanya terhambat oleh peraturan PPKM dimana banyak penyekatan jalan.

"Pengirimannya yang terhambat, karena ada penyekatan-penyekatan ini. Terus sebetulnya daerah yang mengeluarkan empon-empon juga sama sekali tidak boleh keluar dari rumah. Nah ini kendala saya untuk memproses untuk pengiriman barang juga sulit,” kata Suwarno, Rabu (28/7/2021).

Usaha empon-empon milik Suwarno beralamat di Jalan Raya Nogosari Km 3,5 RT 002/ RW 003 Rembun, Nogosari, Boyolali. Semenjak pemberlakuan PPKM meski permintaan meningkat namun pihaknya kesulitan untuk pengiriman pesanan.

2. Empon-empon Suwarno dikirimkan hingga ke luar Jawa

Editorial Team

Tonton lebih seru di