Di Salatiga, para penjual sepeda juga bak ketiban durian runtuh sejak masyarakat kembali menggandrungi hobi mengayuh sepeda selama pandemik.
Di toko sepeda Putra Karya yang berada di dalam Pasar Salatiga, setiap hari diserbu para pembeli. "Kalau sebelum pandemik jual sepeda lima buah aja susah banget. Sekarang malah laku 30 sepeda sehari, Mas," kata Thole, seorang penjaga toko Putra Karya.
Saat ini, para pelanggannya paling senang mencari sepeda lipat. Ia yang sejak lama berjualan sepeda buatan Tiongkok mengaku jumlah pembeli sepeda lipat saat ini melesat naik. Harga yang ia tawarkan pun cenderung murah meriah. Hanya kisaran Rp600 ribu sampai Rp3 juta.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Salatiga, Yuliyanto, mengakui bila warganya yang sedang gandrung bersepeda saat ini sangat banyak. "Tetap harus memperhatikan protokol kesehatan. Harus tetap menggunakan masker, menerapkan jaga jarak, sering cuci tangan, dan jangan berkerumun," tukasnya.