Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha dari Sub Holding Integrated Marine Logistics PT Pertamina International Shipping (PIS), kembali mencetak prestasi dengan menambah armada kapal yang beroperasi di luar negeri.  (Dok. PIS)

Intinya sih...

  • PT Pertamina International Shipping (PIS) komitmen mengurangi emisi karbon dengan teknologi hijau
  • PIS telah berhasil melampaui target penurunan emisi karbon sebesar 23 ktCO2e
  • PIS berkomitmen meningkatkan kontribusi bisnis hijau sebesar 34% pada tahun 2034

Semarang, IDN Times - PT Pertamina International Shipping (PIS) secara nyata menunjukkan komitmennya dalam mengurangi emisi karbon. Bahkan, perusahaan pelat merah tersebut menggunakan peralatan instalasi scrubber untuk menekan angka karbon yang mana juga sejalan dengan arahan Presiden Jokowi. 

Guna mencapai tujuan nol emisi, PIS mengimplementasikan berbagai inovasi hijau guna menekan angka emisi karbon secara signifikan. 

Tiga teknologi hijau telah diimplementasikan PIS yaitu Green Ships Technology, Alternative Fuels dan Green Port & Terminal.

 

1. PIS sudah kurangi emisi sebanyak 36 kiloton CO2e

Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PIS Surya Tri Harto bersama jajaran pejabat lainnya dalam Jakarta Geopolitical Forum 2024 di Jakarta, Rabu pekan lalu. (IDN Times/Dok PIS)

Penurunan emisi karbon ini telah melampaui target awal sebesar 23 ktCO2e. Seperti yang dipaparkan Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PIS Surya Tri Harto dalam Jakarta Geopolitical Forum 2024 di Jakarta, Rabu pekan lalu.

“Tren sektor energi dan logistik maritim semakin mengedepankan aspek keberlanjutan, baik di sisi bisnis maupun lingkungan. PIS sebagai induk Sub Holding Integrated Marine Logistics Pertamina berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan pada tahun 2030 dan mencapai nol emisi pada 2050. Hingga Agustus 2024, kami berhasil mengurangi 36 kiloton CO2e, atau sekitar 155 persen dari target yang ditetapkan," ungkap Surya dalam keterangan yang diterima IDN Times, Kamis (3/10/2024).

2. Armada kapal PSI dilengkapi BWTS dan perangkat scrubber

Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PIS Surya Tri Harto dalam Jakarta Geopolitical Forum 2024 di Jakarta. (IDN Times/Dok PIS)

Surya menjelaskan, melalui teknologi green ship, kapal-kapal milik PIS dirancang dengan spesifikasi khusus yang ramah lingkungan.

Ia menyebut dalam kapal PIS mulai menggunakan sistem pengolahan air ballast (Ballast Water Treatment System/ BWTS) dan instalasi scrubber untuk mengelola limbah kapal. Sehingga mengurangi dampak ekologis saat bersandar.

3. Pasang panel surya di pelabuhan dan terminal

Ilustrasi panel surya untuk isi bahan bakar listrik di mobil.

Lebih lanjut, PIS juga mengimplementasikan alternative fuels melalui teknologi dual fuel yang memungkinkan konversi bahan bakar hijau dalam meningkatkan efisiensi konsumsi. 

Sementara untuk green port & terminal, dalam meningkatkan infrastruktur darat, PIS terus menggalakkan produksi dan penggunaan energi terbarukan untuk instalasi yang dikelola melalui pemasangan panel surya pada pelabuhan dan terminal.

“Untuk mencapai target jangka panjang PIS dalam mengurangi emisi karbon, kami menyadari bahwa fokus tidak bisa hanya pada pengurangan emisi dari aset kapal. Kami juga perlu melakukan pembenahan pada fasilitas pendukung, seperti support boat, terminal energi, dan pelabuhan. Komitmen ini menjadi fokus kami dalam mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan, meningkatkan efisiensi operasional, dan menjalin kemitraan dengan pihak terkait, demi menciptakan solusi berkelanjutan yang mendukung visi kami dalam menjaga lingkungan,” akunya.

4. Datangkan kapal VLGC untuk angkut bahan rendah karbon

Kapal tanker PT Pertamina International shipping (PIS) (dok. PIS)

PIS berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi bisnis hijau sebesar 34 persen pada tahun 2034. 

Dalam upaya ini, PIS akan mendatangkan dua kapal baru, yaitu Very Large Gas Carrier (VLGC), untuk meningkatkan kapasitas angkut bahan bakar hijau seperti LNG, LPG, dan amonia. 

Kehadiran dua unit kapal ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pengangkutan bahan bakar rendah karbon, baik di dalam maupun luar negeri. 

Tak cuma itu saja, Surya juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemangku kepentingan dan para pemain industri energi untuk mencari solusi inovatif demi mencapai target nol emisi pemerintah pada tahun 2060.

“Hal utama yang mempengaruhi industri maritim, seperti kemajuan teknologi dan tantangan lingkungan, mengharuskan para pelaku industri dan  pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam mencari solusi inovatif guna menyeimbangkan efisiensi operasional dengan tanggung jawab lingkungan,” terangnya. 

Upaya strategis yang saat ini dan direncanakan oleh PIS tentunya sejalan dengan tujuan organisasi maritim berstandar global yaitu International Maritime Organization (IMO) untuk menekan emisi gas rumah kaca industri dalam mencapai net-zero pada tahun 2050. 

PIS juga terus mengimplementasikan aktivitas bisnisnya agar memenuhi nilai-nilai SDGs untuk mendukung industri maritim yang berkelanjutan. 

Editorial Team