Rembang, IDN Times - Keputusan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang akan memperbanyak impor garam menjadi 3,1 juta ton dikecam para petambak garam di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah. Mereka mengeluhkan naiknya kuota impor garam yang justru mempersulit aktivitas produksinya, terlebih lagi saat ini masih dalam masa pandemik COVID-19.
"Mestinya pemerintah itu mikir ulang kalau mau menambah impor garam. Soalnya produksi garam kita aja banyak yang gak laku di pasaran. Terus nasib kita mau dibawa kemana?" kata Pupon, seorang petambak garam di Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, saat dikontak IDN Times, Senin (22/3/2021).