Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petugas PGN memeriksa keamanan jargas (dok. PGN)
Petugas PGN memeriksa keamanan jargas (dok. PGN)

Semarang, IDN Times - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) agresif mengembangkan infrastruktur gas bumi guna mendukung target swasembada energi nasional. Sejumlah proyek strategis mulai dikebut tahun 2025 ini, dengan mengedepankan integrasi infrastruktur berbasis pipa dan non-pipa untuk memastikan pemerataan dan efisiensi distribusi gas bumi ke seluruh Indonesia.

"Integrasi infrastruktur ini akan membuat PGN lebih fleksibel dalam memenuhi permintaan pasar dan memperluas cakupan pelanggan di berbagai wilayah," ujar Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko dilansir keterangan resminya, Rabu (12/3/2025).

1. Prioritas proyek dari Jawa hingga Papua

PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina optimistis dapat berperan secara aktif dalam mempertahankan ketahanan energi, terutama dalam pemanfaatan gas bumi. (dok. Pertamina)

PGN menargetkan pembangunan dan pengembangan jaringan pipa distribusi serta fasilitas beyond pipeline untuk menopang pasokan gas yang lebih andal. Beberapa proyek prioritas yang sedang berjalan meliputi:

  • Pipa Dumai – Sei Mangke
    Pipa ini akan menyalurkan gas bumi dari Sumatera Utara dan Aceh ke kawasan industri di Sumatera bagian tengah dan selatan. Proyek ini menjadi kunci dalam memperkuat konektivitas jaringan gas di Pulau Sumatera.
  • Pipa Transmisi Cirebon – Semarang (Cisem)
    Infrastruktur ini dirancang untuk mengalirkan surplus gas dari Jawa Timur ke Jawa bagian Barat, guna mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi di wilayah dengan permintaan tinggi.
  • Konversi BBM ke Gas di Kilang Cilacap
    Sebagai bagian dari inisiatif dekarbonisasi, PGN mengembangkan infrastruktur gas untuk menggantikan bahan bakar minyak (BBM) di Kilang Cilacap.
  • Pipa Tegal – Cilacap
    Proyek ini bertujuan memperluas akses gas bumi di sisi selatan Pulau Jawa, mendukung industri dan kebutuhan rumah tangga.
  • Ekspansi Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas)
    Tahun 2025, PGN menargetkan pemasangan 200.000 sambungan rumah tangga (SR), sebagai bagian dari program nasional penyediaan energi bersih yang lebih terjangkau.
  • Pipa Bintuni – Fakfak
    Jalur ini akan mendukung suplai gas ke industri petrokimia di Papua Barat, serta membuka peluang distribusi gas ke berbagai kawasan industri potensial, seperti Makassar, Morowali, Parigi Moutong, dan Teluk Bintuni.
  • Pengembangan Infrastruktur LNG
    Fasilitas penyimpanan dan regasifikasi LNG di wilayah Indonesia Tengah dan Timur sedang diperluas untuk memenuhi permintaan dari sektor smelter dan pembangkit listrik. Salah satu proyek strategis yang sedang berjalan adalah kerja sama PGN dengan PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) untuk gasifikasi pembangkit listrik di Papua Utara.

2. Solusi stok gas nasional

PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina optimistis dapat berperan secara aktif dalam mempertahankan ketahanan energi, terutama dalam pemanfaatan gas bumi. (dok. Pertamina)

Menurut Arief, pengembangan infrastruktur LNG akan menjadi solusi utama dalam mengatasi ketidakseimbangan pasokan gas nasional.

"Saat ini, ada penurunan produksi alamiah (natural decline) di wilayah Indonesia bagian barat, sementara cadangan gas yang besar justru berada di timur. Infrastruktur LNG akan menjadi jembatan untuk mengatasi ketimpangan ini," paparnya.

PGN juga tengah merevitalisasi Tangki LNG Hub Arun dengan mengoptimalkan tangki F-6004 sebagai penyimpanan pasokan LNG. Proyek ini telah mencapai kemajuan konstruksi sekitar 73 persen dan akan menjadi fasilitas vital dalam pengelolaan distribusi gas nasional.

3. Dukungan pemerintah dan roadmap infratruktur gas nasional

Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko. (Dok. PGN)

Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN menjadi mitra utama pemerintah dalam upaya mewujudkan ketahanan energi nasional. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyusun roadmap pengembangan jaringan gas bumi nasional yang mencakup pembangunan jalur utama transmisi di Sumatra dan Jawa.

Pipa transmisi Batang--Cirebon di Jawa serta Dumai--Sei Mangke di Sumatra menjadi prioritas penyelesaian. Sementara itu, untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur, pemerintah menargetkan pengembangan moda beyond pipeline seperti mini LNG dan terminal LNG, menyesuaikan kondisi geografis kepulauan serta kebutuhan gasifikasi pembangkit listrik.

Dengan berbagai proyek strategis ini, Arif menahmabkan, PGN berkomitmen menjadi garda terdepan dalam penyediaan energi yang lebih bersih, efisien, dan merata ke seluruh pelosok negeri.

"Kami siap menghadapi tantangan industri gas bumi dan terus memperkuat infrastruktur agar gas dapat menjadi energi utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," tutupnya.

Editorial Team