Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Dhana Kencana

Semarang, IDN Times - Demi mengurangi limbah yang ada di Kota Semarang, PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Yogyakarta saat ini mulai menggarap program jual beli listrik tenaga sampah.

Perusahaan pelat merah tersebut per hari ini, Jumat (4/10), meneken perjanjian dengan PT Bhumi Pandanaran Sejahtera (BPS) selaku operator Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Jatibarang yang punya kekuatan produksi sebesar 800 kV. 

1. PLN tegaskan ingin mengembangkan energi baru terbarukan

facebook asep muhammad rizal

Executive Vice President (EVP) PLN Pengembangan Regional Jawa Bagian Tengah, Rustamadji menyatakan bahwa langkah yang dilakukan perusahaannya menjadi bukti bila saat ini menunjukan ke arah dukungan dalam mengembangkan potensi energi baru dan terbarukan. 

Dengan adanya kerjasama ini, katanya, pihaknya ingin operasional PLTSa Jatibarang bisa berjalan lebih maksimal dan berproduksi dengan kontinyu selama delapan tahun ke depan.

"PLN berharap PLTSa ini dapat beroperasi secara handal dan kontinyu selama masa kontrak 8 tahun ke depan untuk memberikan kontribusi atas penyediaan energi listrik, serta mengatasi permasalahan sampah di Semarang dan sekitarnya," ungkapnya, usai meneken perjanjian kerjasama di Balaikota Semarang.

2. Pemanfaatan gas metana diklaim bisa mengurangi sampah

IDN Times/Hana Adi Perdana

Pihaknya mengaku optimistis jika pemanfaatan gas metana yang dihasilkan sampah di TPA Jatibarang lambat laun mampu mereduksi sampah yang menjadi persoalan klasik di Ibukota Jateng.

"Makanya, salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi sampah tersebut adalah dengan pemanfaatan landfill gas yang pada hari ini PJBTLnya ditandatangani antara kami dengan PT BPS," tuturnya.

3. TPA Jatibarang menghasilkan 1.200 ton sampah per hari

Sedangkan, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi berharap, proyek jual beli listrik tenaga sampah ini dapat bermanfaat terutama untuk lingkungan sekitar.

Terlebih lagi, dengan jumlah penduduk sekitar 1,7 juta, sampah yang dihasilkan Kota Semarang setiap harinya sekitar 1.000-1.200 ton. 

"Jika tidak ada upaya untuk mengolah sampah tersebut, hasilnya akan muncul timbunan sampah," paparnya.

PLTSa Jatibarang yang terletak di Kecamatan Mijen, mulai dibangun pada Oktober 2017 silam dan direncanakan dapat beroperasi pada November 2019 mendatang. 

Pembangkit berkapasitas 800 kV ini menggunakan teknologi landfill gas (LFG) dimana sampah ditutup dengan membran sehingga gas metana dapat dikumpulkan untuk digunakan sebagai bahan bakar penggerak generator. 

Editorial Team