Banjarnegara, IDN Times - Harga salak di Kabupaten Banjarnegara memang naik hingga menyentuh Rp8.000 per kilogram. Namun di balik kenaikan harga itu, para petani justru mengeluh. Jelang akhir tahun 2025 ini, produksi salak menurun drastis dan ukuran buah pun jauh lebih kecil dibanding musim sebelumnya.
Menurut keterangan Jadi Prayitno, petani salak asal Kecamatan Madukara kepada IDN Times, Selasa (14/10/2025) kondisi tersebut terjadi akibat cuaca ekstrem yang tidak mendukung proses pembungaan dan pembuahan salak. Banyak pohon salak yang gagal berbuah, sehingga hasil panen turun hingga separuh dari tahun lalu.
"Musim ini memang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, produksi salak sangat menurun drastis, banyak pohon yang tidak berbuah dengan baik, sehingga ukuran buahnya juga lebih kecil,"ungkapnya.