Semarang, IDN Times - Pengelola Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang menyebut ada puluhan tenant penjual oleh-oleh merugi besar selama masa pandemik COVID-19. Efeknya, deretan tenant yang terletak di lantai satu sampai lantai tiga bandara tersebut memilih tutup sementara sambil menunggu kondisi perekonomian kembali pulih.
"Kalau dijumlah sebelum pandemik ada 80 tenant yang ada di lantai 1--3. Pas muncul pandemik COVID-19 sampai sekarang, kurang lebih ada 24 tenant yang sudah ditutup. Penyewa tenant-nya merasa mengalami banyak kerugian karena penumpang pesawatnya kan sangat sedikit. Otomatis yang belanja juga berkurang banyak, situasinya beda dengan sebelum pandemik," kata General Manajer PT Angkasa Pura I, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto ketika dikontak IDN Times, Kamis (23/9/2021).