Rupiah Tresno Budoyo yang diadakan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah di Radjawali Cultural Center, Semarang, Sabtu (1/11/2025). (Dok. Bank Indonesia)
Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra menyatakan, agenda tersebut menjadi momentum apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang mendorong perluasan sistem pembayaran digital di wilayah Jawa Tengah.
“Rupiah Tresno Budoyo ini bukan sekadar festival budaya, tetapi wujud komitmen bersama memperluas akseptasi digital. Per Agustus 2025, merchant QRIS di Jawa Tengah telah melampaui 4,1 juta atau tumbuh 21,44 persen (years-on-years/y-o-y), dan pengguna mencapai 7,98 juta, posisi ketiga nasional,” katanya.
BI mencatat, volume transaksi QRIS di Jateng mencapai 553 juta transaksi, melampaui target 231,29 persen, dengan nilai transaksi Rp77,39 miliar. Jawa Tengah juga mempertahankan predikat Pemerintah Daerah Digital dengan Indeks ETPD 96,5 persen.
Rahmat menyatakan, capaian tersebut merupakan hasil kolaborasi program inovatif pihaknya, meliputi:
Perluasan pembayaran digital di pangkalan LPG (QRIS Society LPG Channel)
Digitalisasi destinasi wisata seperti Borobudur, Lawang Sewu, dan Karimunjawa
Kolaborasi pendidikan literasi keuangan dengan sekolah, perguruan tinggi, dan pesantren
Fasilitasi sarana prasarana UMKM dan hilirisasi pangan berbasis digital
Pada kesempatan itu, dilakukan simbolisasi kerja sama QRIS dengan Kabupaten Grobogan, Rembang, Jepara, dan Blora.