Semarang, IDN Times - Rangkaian gerbong rail clinic yang berhenti di Stasiun Kedungjati Grobogan, Selasa (11/11/2025), dimanfaatkan para emak-emak dan sejumlah lansia setempat untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
Di tahun-tahun sebelumnya, rail clinic juga mampir di Stasiun Telawa, Boyolali tepatnya Oktober 2023 dan Stasiun Gundih Grobogan pada November 2024.
Tak ayal, selama rail clinic berhenti di Stasiun Kedungjati, terdapat 300 warga termasuk emak-emak dan lansia yang memanfaatkan layanan medis di dalamnya.
Mulai jam 08.00 hingga 12.00 WIB, mereka menjalani pemeriksaan umum, cek kondisi gigi, pelayanan kebidanan, pemeriksaan mata, pemeriksaan laboratorium sederhana, layanan farmasi, penyuluhan kesehatan, serta sex education.
“Melalui kegiatan bertema KAI Semakin Melayani ini, kami bersinergi dengan Dinas Kesehatan serta berbagai instansi dalam memberikan layanan kesehatan langsung kepada masyarakat. Kami berharap kehadiran rail clinic dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di sekitar jalur kereta api,” ujar Franoto Wibowo, Manajer Humas Daop 4 Semarang, Rabu (12/11/2025).
Buat memaksimalkan layanan medis, pihak Daop 4 Semarang juga menyiapkan tiga dokter umum, seorang dokter gigi, seorang dokter spesialis obsgyn, 1 optometrist, dua apoteker, dan 11 paramedis.
Rail clinic yang digunakan kali ini generasi keempat. Terdiri empat kereta disel, di mana dua kereta digunakan untuk pelayanan kesehatan dan dua lainnya sebagai rail library.
Fasilitas rail clinic meliputi pemeriksaan kesehatan primer, peralatan EKG, USG, serta laboratorium hematology analyzer yang memungkinkan diagnosis penyakit lebih akurat.
Selain pelayanan kesehatan, KAI Daop 4 Semarang menyerahkan bantuan kepada masyarakat sekitar. Antara lain 50 kacamata gratis untuk siswa 4 SD di Kecamatan Kedungjati, 40 paket gizi dan aat tulis, bantuan untuk 68 anak yatim piatu, 3 kursi roda untuk lansia yang kurang mampu, serta 25 paket sembako bagi petugas PJL swadaya di Kedungjati
“Bantuan ini kami harapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan, gizi, dan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasional KAI,” tambah Franoto.
Di samping itu, ada penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan praktik mencuci tangan dan menyikat gigi yang baik, serta sex education sejak dini guna mencegah perilaku berisiko dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga oran reproduksi.
Tim Pengamanan Daop 4 Semarang juga memberikan sosialisasi keamanan perjalanan kereta api kepada para siswa dan masyarakat.
Dengan adanya kegiatan rail clinic dan rail library, pihaknya berharap dapat membantu meningkatkan taraf kesehatan masyarakat sekaligus menumbuhkan minat baca dan kesadaran terhadap keselamatan perjalanan kereta api.
“Semoga upaya ini dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat, terutama di wilayah sekitar jalur kereta api," kata Franoto.
